Indonesia Defisit Gula 3 Juta Ton, Swasembada Perlu Didorong
Senin, 22 Agustus 2022 - 14:14 WIB
JAKARTA - Produksi gula dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan sehingga diperlukan langkah untuk mendorong swasembada gula.
Sekretaris Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Dwi Purnomo menyebutkan kebutuhan gula konsumsi nasional mencapai 3 juta - 3,2 juta ton per tahun.
Sedangkan, produksi gula konsumsi nasional, jumlahnya hanya sekitar 2,1 juta hingga 2,5 juta ton per tahun. Artinya, masih ada defisit sekitar 850 ribu ton per tahun.
"Itu sebenarnya kekurangan kita untuk gula konsumsi tinggal 850 ribu ton," kata Dwi dalam program Market Review di IDX Channel, Senin (22/8/2022).
Namun demikian, ia mengaku telah melihat upaya pemerintah untuk melakukan berbagai langkah agar bisa meningkatkan produksi gula nasional.
"Misalnya, melalui penambahan areal baru, apakah itu memanfaatkan lahan perhutani atau memanfaatkan lahan-lahan yang lain yang masih belum teroptimalisasi," ujarnya.
Menurut dia langkah tersebut terbilang masuk akal untuk bisa menutupi angka defisit kebutuhan gula konsumsi yang mencapai 850 ribu ton. "Mudah-mudahan program - program itu bisa mengatasi masalah yang saat ini dihadapi oleh industri gula," ucapnya.
Sekretaris Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Dwi Purnomo menyebutkan kebutuhan gula konsumsi nasional mencapai 3 juta - 3,2 juta ton per tahun.
Sedangkan, produksi gula konsumsi nasional, jumlahnya hanya sekitar 2,1 juta hingga 2,5 juta ton per tahun. Artinya, masih ada defisit sekitar 850 ribu ton per tahun.
"Itu sebenarnya kekurangan kita untuk gula konsumsi tinggal 850 ribu ton," kata Dwi dalam program Market Review di IDX Channel, Senin (22/8/2022).
Namun demikian, ia mengaku telah melihat upaya pemerintah untuk melakukan berbagai langkah agar bisa meningkatkan produksi gula nasional.
"Misalnya, melalui penambahan areal baru, apakah itu memanfaatkan lahan perhutani atau memanfaatkan lahan-lahan yang lain yang masih belum teroptimalisasi," ujarnya.
Menurut dia langkah tersebut terbilang masuk akal untuk bisa menutupi angka defisit kebutuhan gula konsumsi yang mencapai 850 ribu ton. "Mudah-mudahan program - program itu bisa mengatasi masalah yang saat ini dihadapi oleh industri gula," ucapnya.
(nng)
tulis komentar anda