Asia Tenggara Rentan Perubahan Iklim, Geberit Tawarkan Produk Eco-Design

Senin, 29 Agustus 2022 - 22:02 WIB
Permintaan produk ramah lingkungan dan hemat energi terus meningkat, termasuk untuk sistem dan teknologi kamar mandi. Foto/Instagram @geberit_group
JAKARTA - Permintaan pasar akan produk-produk ramah lingkungan dan hemat energi terus meningkat. Selaras dengan itu, Geberit, pemimpin pasar dalam sistem kamar mandi dan teknologi saniter, mengembangkan inovasi produk yang murni dan berkelanjutan melalui desain yang mengutamakan alam (eco-design).

Dengan mengembangkan sistem yang hemat energi, handal, bermutu tinggi dan memiliki desain menarik, perusahaan yang bermarkas di Swiss itu menciptakan nilai tambah dengan konsumsi energi yang diklaim paling hemat.

Menurut data terbaru UN Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Asia Tenggara termasuk salah satu wilayah paling berisiko dalam perubahan iklim. Kawasan ini bahkan menghasilkan limbah elektronik global (e-waste).

Di tengah kekhawatiran terhadap limbah yang dihasilkan dan pengelolaannya, Geberit merumuskan masa depan yang lebih lestari melalui produk yang tahan lama dan awet sehingga mengurangi limbah secara drastis, melindungi alam, serta meningkatkan kehidupan masyarakat di wilayah sekitarnya.

"Ketika krisis iklim semakin memburuk dengan berbagai bencana alam yang terjadi, kita semua harus turut andil mengurangi limbah dalam desain bangunan, khususnya di Asia Tenggara sebagai wilayah yang paling terimbas pemanasan global,” ujar Product and Technical Director Geberit Michael Allenspach melalui siaran pers, Senin (29/8/2022).





Selama lebih dari satu setengah dekade, lanjut dia, Geberit telah menggunakan prinsip eco-design yang inovatif guna menciptakan kualitas kehidupan berkelanjutan bagi orang di seluruh dunia.

“Setelah permintaan eco-design meningkat pada 2022, kami siap menjawab tantangan ini lewat produk bermutu tinggi dan awet yang terbuat dari bahan ramah lingkungan yang tujuannya untuk mengurangi limbah dan menghemat air sepanjang siklus penggunaan produk," tuturnya,

Sejak tahun 2007, papar Michael, lebih dari 170 lokakarya eco-design telah diadakan dalam rangka pengembangan produk.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More