COP29, Tantangan Krisis Iklim Butuh Aksi Komunitas Global

Senin, 18 November 2024 - 12:09 WIB
loading...
COP29, Tantangan Krisis...
Pada Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, COP29 UNFCCC, yang berlangsung di Kota Baku Azerbaijan, The Climate Reality Project Indonesia melakukan serangkaian inisiatif lintas generasi untuk mempercepat aksi iklim. Foto/Dok
A A A
BAKU - Pada Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, COP29 UNFCCC, yang berlangsung di Kota Baku Azerbaijan, The Climate Reality Project Indonesia melakukan serangkaian inisiatif lintas generasi untuk mempercepat aksi iklim.

Hanna Astaranti dari Climate Reality Indonesia dalam keterangan persnya menjelaskan, di Paviliun Indonesia, Climate Reality Indonesia meluncurkan lima buku untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contributions (NDC), yaitu: 1) Panduan Penyelenggaraan Mock COP atau Model United Nations untuk UNFCCC; 2) Climate Café®️ on NDC: Memahami Tantangan NDC. Aksi Iklim Mendesak dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan.



Selanjutnya 3) Dalam Dekapan Zaman. Memoar Pegiat Harmoni Bumi; 4) Jejak Hijau: Langkah Menuju Gaya Hidup Rendah Karbon; 5) Kolektif Mobilitas Bersih: Solusi Kolaboratif untuk Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan.

Selain itu Climate Reality Indonesia memperkenalkan inisiatif Green Footprints: Baku, Azerbaijan, sebuah tur yang mempromosikan transportasi umum dan berjalan kaki sebagai upaya mengurangi polusi udara dan jejak karbon.

Baku, ibu kota Azerbaijan yang terletak di tepi Laut Kaspia, menjadi panggung yang ideal dengan perpaduan unik antara sejarah dan modernitas. Kawasan kota tua Icherisheher yang tercatat sebagai Warisan Dunia UNESCO, dengan landmark seperti Maiden Tower dan Istana Shirvanshah, berpadu kontras dengan cakrawala modern, Flame Towers dan Heydar Aliyev Center.

Climate Reality Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan serupa di beberapa kota seperti Solo dan Balikpapan, serta di Kawasan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, sehingga menawarkan kesempatan unik untuk menggabungkan edukasi budaya dengan kesadaran lingkungan.

Di Paviliun Indonesia juga berlangsung sebuah talk show bertajuk Green World, Intergenerational Climate Action yang diadakan oleh Climate Reality Indonesia. Acara ini menjadi ruang untuk bertukar wawasan, berbagi praktik terbaik, dan mendiskusikan solusi inovatif dalam mengatasi krisis iklim dengan melibatkan berbagai kelompok usia dan pemangku kepentingan.

Diskusi dipandu oleh Ari Adipratomo, dari Climate Reality Indonesia, dengan narasumber terkemuka. Di antaranya Meg Bearor, dari The Climate Reality Project yang membahas kampanye global pengurangan emisi, serta Amanda Katili Niode, Direktur Climate Reality Indonesia, yang mengulas pentingnya keterlibatan komunitas pemuda. Ikbal Alexander, pendiri Kertabumi Recycling Center, memaparkan tantangan bank sampah di Indonesia.

Sedangkan Nithi Nesadurai dari Climate Action Network Southeast Asia membahas transisi energi berkeadilan di Asia Tenggara. Febrina Intan, PT Taman Wisata Candi, memberikan wawasan tentang pengelolaan situs warisan budaya seperti Candi Prambanan dan Borobudur dalam menghadapi dampak perubahan iklim .



Direktur Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode mengatakan: “Krisis iklim adalah tantangan mendesak yang membutuhkan tindakan segera dari seluruh komunitas global. Di COP29, kami menunjukkan bahwa kolaborasi lintas generasi dan aksi nyata dapat membawa perubahan besar.”
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1346 seconds (0.1#10.140)