Wall Street Melemah di Akhir Agustus Dibayangi Tren Kenaikan Suku Bunga The Fed

Kamis, 01 September 2022 - 06:46 WIB
"Saat ini kita berada di pasar bergejolak ini, banyak volatilitas, kekhawatiran reli yang kita miliki hanyalah reli pasar bearish, mungkin beberapa kekhawatiran kita akan kembali ke posisi terendah baru," imbuhnya.

Presiden Bank Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester sempat mengatakan, bahwa bank sentral perlu meningkatkan suku bunga sedikit di atas 4% pada awal tahun depan dan menahannya di sana untuk membawa inflasi kembali ke target Fed, dan bahwa risiko resesi berakhir.

"September biasanya adalah bulan terburuk dalam setahun; dan Februari adalah satu-satunya yang mencatat penurunan rata-rata, tetapi September adalah satu-satunya bulan dalam setahun yang turun lebih banyak daripada kenaikannya," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA di New York.

Data pekerjaan dari Departemen Tenaga Kerja yang akan dirilis pada hari Jumat diharapkan menunjukkan nonfarm payrolls naik 300.000 bulan lalu setelah mencatat kenaikan 528.000 pada bulan Juli. Laporan kuat lainnya kemungkinan akan semakin memperkuat ekspektasi The Fed bakal melanjutkan kenaikan suku bunga yang terlalu besar setelah tiga kali kenaikan berturut-turut sebesar 75 basis poin.

Indeks semikonduktor Philadelphia SE (.SOX) kehilangan 1,15% setelah Seagate turun 3,54%, memangkas ekspektasi pendapatan kuartal pertama, mengutip kekhawatiran ekonomi makro yang memaksa perusahaan cloud dan pembuat PC untuk memangkas tingkat persediaan.

Selain itu, HP Inc turun 7,68% setelah memperkirakan laba kuartalan dan setahun penuh yang suram karena penjualan PC yang melambat.

Snap Inc (SNAP.N) naik 8,69% yang akan memangkas 20% staf, merestrukturisasi unit penjualan iklannya dan menutup beberapa proyek untuk fokus pada peningkatan penjualan dan jumlah pengguna Snapchat.

Chewy Inc turun 8,18% setelah pengecer persediaan hewan peliharaan online memangkas prospek penjualan 2022 setahun penuh. Saham Bed Bath & Beyond Inc (BBBY.O) jatuh 21,30% setelah mengatakan akan menutup 150 toko, memotong pekerjaan dan merombak strategi merchandising dalam upaya untuk membalikkan bisnis yang merugi.

Volume bursa saham AS mencapai 11,16 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,52 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More