Dibebani Target Investasi Rp1.400 Triliun, Bahlil Mengeluh Anggaran Dikurangi
Kamis, 08 September 2022 - 16:58 WIB
JAKARTA - Beban Kerja Kementerian Investasi atau BKPM semakin tinggi, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambah target investasi dalam negeri pada 2023 sebesar Rp 1.400 triliun. Hal itu diakui Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia , saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI.
Dia mencatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2023 nilainya investasi yang ditetapkan sebesar Rp1.009,8 triliun. Namun, Kepala Negara meminta agar nilai investasi yang direalisasikan pada tahun depan harus mencapai Rp 1.400 triliun.
"Di 2023 target RPJM itu Rp1.009,8 triliun, namun dikasih target 1.400 triliun. Jadi lompatannya cukup besar, dengan penyebaran tetap memperhatikan dalam rangka bagaimana menghadirkan investasi yang berkualitas, antara Jawa dan luar pulau Jawa, dalam rangka mendukung target 1.400 triliun," ujar Bahlil, Kamis (8/9/2022).
Nahasnya, beban kerja tersebut tidak sejalan dengan Pagu Anggaran 2023 yang diterima BKPM. Bahlil mencatat Pagu Anggaran 2023 yang diberikan Kementerian Keuangan sebesar Rp 1,094 triliun. Padahal, tahun ini nilainya menyentuh angka Rp 1.200 triliun.
Perbandingan Pagu Anggaran BKPM tersebut mencatat bahwa Kementerian Keuangan melakukan pemangkasan sebesar Rp 200 miliar.
"Kami mendapat Pagu Anggaran sebesar Rp 1,094 triliun. Kalau kita dibandingkan di 2022 itu turunnya Rp 200 miliar lebih, di 2022 kita dapat Rp 1,3 triliun. Artinya beban kerja naik, dari Rp 1.200 triliun ke Rp 1.400 triliun ((nilai investasi)," ungkap dia.
Meski dipangkas, Bahlil mencoba mengatur keuangan negara itu dengan baik. Dia pahami bahwa kas negara masih dalam kondisi belum baik.
Adapun anggaran BKPM Rp1,09 itu dialokasikan untuk program Dukungan Manajemen sebesar Rp392 miliar dan program Penanaman Modal sebesar Rp701 miliar.
"Alokasi anggaran yang dimaksud agar mendorong program kerja kami dalam rangka mewujudkan target investasi Rp 1.400 triliun di 2023, sebagai informasi tambahan, dari target Rp 1.200 triliun di 2022, sudah kita mampu 48,7 persen, insya Allah kami akan memaksimalkan target Rp 1.200 triliun di 2022 bisa berjalan," tutur Bahlil.
Dia mencatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2023 nilainya investasi yang ditetapkan sebesar Rp1.009,8 triliun. Namun, Kepala Negara meminta agar nilai investasi yang direalisasikan pada tahun depan harus mencapai Rp 1.400 triliun.
"Di 2023 target RPJM itu Rp1.009,8 triliun, namun dikasih target 1.400 triliun. Jadi lompatannya cukup besar, dengan penyebaran tetap memperhatikan dalam rangka bagaimana menghadirkan investasi yang berkualitas, antara Jawa dan luar pulau Jawa, dalam rangka mendukung target 1.400 triliun," ujar Bahlil, Kamis (8/9/2022).
Nahasnya, beban kerja tersebut tidak sejalan dengan Pagu Anggaran 2023 yang diterima BKPM. Bahlil mencatat Pagu Anggaran 2023 yang diberikan Kementerian Keuangan sebesar Rp 1,094 triliun. Padahal, tahun ini nilainya menyentuh angka Rp 1.200 triliun.
Perbandingan Pagu Anggaran BKPM tersebut mencatat bahwa Kementerian Keuangan melakukan pemangkasan sebesar Rp 200 miliar.
"Kami mendapat Pagu Anggaran sebesar Rp 1,094 triliun. Kalau kita dibandingkan di 2022 itu turunnya Rp 200 miliar lebih, di 2022 kita dapat Rp 1,3 triliun. Artinya beban kerja naik, dari Rp 1.200 triliun ke Rp 1.400 triliun ((nilai investasi)," ungkap dia.
Meski dipangkas, Bahlil mencoba mengatur keuangan negara itu dengan baik. Dia pahami bahwa kas negara masih dalam kondisi belum baik.
Baca Juga
Adapun anggaran BKPM Rp1,09 itu dialokasikan untuk program Dukungan Manajemen sebesar Rp392 miliar dan program Penanaman Modal sebesar Rp701 miliar.
"Alokasi anggaran yang dimaksud agar mendorong program kerja kami dalam rangka mewujudkan target investasi Rp 1.400 triliun di 2023, sebagai informasi tambahan, dari target Rp 1.200 triliun di 2022, sudah kita mampu 48,7 persen, insya Allah kami akan memaksimalkan target Rp 1.200 triliun di 2022 bisa berjalan," tutur Bahlil.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda