Landscape Ekonomi Global Bergeser, Jokowi: Perlu Pemikiran Seperti Kancil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta kepada para ekonom untuk berfikir seperti kancil. Binatang yang dikenal cerdik dalam dongeng itu, Kancil selalu melompat-lompat dan menurutnya perlu lompatan-lompatan pemikiran untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia .
Jokowi meyakini bahwa landscape politik global dan ekonomi akan berubah dan bergeser. Namun dirinya tidak mengetahui ke arah mana keduanya akan bergeser.
"Sehingga saya juga titip ke ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada. Jangan menggunakan sesuatu yang standar karena ini keadaannya tidak normal, sangat tidak normal," ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia secara daring, Rabu (7/9/2022).
Karena keadaan tidak normal itulah, Jokowi meminta para ekonom untuk berfikir melompat jauh kedepan dengan diibaratkan seperti kancil.
"Dibutuhkan pemikiran yang Abu Nawas, yang kancil-kancil gitu agak melompat-lompat, tapi memang harus seperti itu. Bekerja sekarang pun tidak bisa makro saja gak bisa, ditambah mikro mungkin masih juga belum dapat. Sehingga makro ya, mikro ya, detil, fokus, ketemu nanti, tapi satu satu gabisa sekarang ini. Karena sekali lagi keadaan sangat tidak normal," jelasnya.
Ketidakjelasan itu, kata Jokowi, juga berdampak pada instrumen fiskal hingga moneter. Dan hal tersebut terangnya, hampir terjadi pada semua negara.
"Instrumen-instrumen yang kita miliki, instrumen fiskal, instrumen moneter juga kadang-kadang bisa luput karena keadaannya tidak normal. Semua negara mengalami, betul-betul kita diuji karena geopolitik globalnya memang juga gak jelas, sangat tidak jelas," katanya.
Jokowi meyakini bahwa landscape politik global dan ekonomi akan berubah dan bergeser. Namun dirinya tidak mengetahui ke arah mana keduanya akan bergeser.
"Sehingga saya juga titip ke ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada. Jangan menggunakan sesuatu yang standar karena ini keadaannya tidak normal, sangat tidak normal," ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia secara daring, Rabu (7/9/2022).
Karena keadaan tidak normal itulah, Jokowi meminta para ekonom untuk berfikir melompat jauh kedepan dengan diibaratkan seperti kancil.
"Dibutuhkan pemikiran yang Abu Nawas, yang kancil-kancil gitu agak melompat-lompat, tapi memang harus seperti itu. Bekerja sekarang pun tidak bisa makro saja gak bisa, ditambah mikro mungkin masih juga belum dapat. Sehingga makro ya, mikro ya, detil, fokus, ketemu nanti, tapi satu satu gabisa sekarang ini. Karena sekali lagi keadaan sangat tidak normal," jelasnya.
Ketidakjelasan itu, kata Jokowi, juga berdampak pada instrumen fiskal hingga moneter. Dan hal tersebut terangnya, hampir terjadi pada semua negara.
"Instrumen-instrumen yang kita miliki, instrumen fiskal, instrumen moneter juga kadang-kadang bisa luput karena keadaannya tidak normal. Semua negara mengalami, betul-betul kita diuji karena geopolitik globalnya memang juga gak jelas, sangat tidak jelas," katanya.
(akr)