Batasi Harga Minyak Mentah Rusia, G7 Bakal Merekrut Lebih Banyak Negara

Selasa, 13 September 2022 - 01:29 WIB
Negara-negara kaya yang tergabung dalam G7 nampaknya masih akan berusaha merekrut lebih banyak dukungan dalam upaya mereka membatasi harga minyak mentah Rusia. Foto/Dok
BRUSSELS - Negara-negara kaya yang tergabung dalam G7 nampaknya masih akan berusaha merekrut lebih banyak negara untuk bergabung dalam upaya mereka membatasi harga minyak mentah Rusia. Sebelumnya G7 telah mencapai kata sepakat untuk membatasi harga minyak Rusia, yang bertujuan untuk mengacaukan Moskow mendanai perangnya di Ukraina.

"Koalisi harus lebih luas, dan ini adalah fase diplomatik yang dilakukan (negosiator)," kata seorang pejabat Eropa, yang meminta anonimitas karena hal ini menurutnya sangat sensitif.



Negara-negara demokrasi besar dunia terkecuali India telah melarang impor minyak dari Rusia. Mereka saat ini sedang menegosiasikan larangan mengasuransikan dan mengirimkan minyak Rusia ke negara lain, kecuali penjualannya di bawah harga yang ditetapkan.



Tujuan dari kumpulan negara kaya Eropa ini yakni menekan pendapatan yang diterima Kremlin dari penjualan minyak mentah. Namun tetap menjaga minyak Rusia berada di pasar untuk menghindari gangguan pasokan.

Importir utama minyak Rusia, China, India, dan Turki belum mengutarakan apakah mereka bergabung dalam pembatasan harga yang terkoordinasi atau menegosiasikan kesepakatan mereka sendiri dengan Rusia. Partisipasi mereka dapat menentukan seberapa besar pengaruh yang dimiliki negara-negara Barat untuk menetapkan harga.

"Terlalu dini untuk mulai membahas harga sebelum koalisi bersatu," kata seorang pejabat senior Departemen Keuangan kepada CNBC.

Mengintip 5 Perusahaan Kapal Tanker Minyak Mentah Terbesar

Para pemimpin asing dan pejabat keuangan bakal melakukan beberapa pertemuan selama dua bulan ke depan di antaranya pada Majelis Umum PBB di New York, lalu pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington, dan KTT multilateral di luar negeri untuk membahas mekanisme tersebut.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More