Rusia Tutup Pasokan Gas, Jerman Rogoh Kocek hingga Rp957 Triliun
loading...
A
A
A
BERLIN - Jerman mengumumkan paket bantuan senilai 65 miliar euro atau setara dengan Rp957,5 triliun (Kurs Rp14.732 per USD) di tengah ancaman kenaikan harga energi. Krisis gasEropa masih menjadi ancaman seiring pasokan gas dan minyak yang langka setelah perang Rusia Ukraina pecah.
Paket tersebut, jauh lebih besar dari dua sebelumnya yang sudah diluncurkan Jerman. Bantalan sosial terbaru ini akan mencakup pembayaran satu kali kepada yang paling rentan dan keringanan pajak untuk bisnis dengan intensif energi.
Harga energi telah melonjak sejak invasi Rusia dimulai pada Februari lalu, dan pada saat yang bersamaan Eropa mencoba menyapih dirinya sendiri dari energi Rusia. Ukraina telah mendesak Eropa untuk berdiri teguh untuk mulai meninggalkan minyak dan gas Rusia.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia berusaha menghancurkan kehidupan normal setiap warga negara Eropa. Dalam pidato malamnya pada hari Sabtu, dia mengatakan Rusia sedang mempersiapkan "serangan energi yang krusial terhadap semua orang Eropa", dan hanya persatuan di antara negara-negara Eropa yang akan menawarkan perlindungan.
Dan dalam sebuah wawancara BBC yang disiarkan pada hari Minggu, istrinya Olena mengatakan, bahwa jika dukungan untuk Ukraina kuat, krisis akan lebih pendek. Dia mengingatkan, sementara warga Inggris mengeluhkan kenaikan biaya hidup yang semakin sulit, Ukraina membayar dengan nyawa mereka.
Menurut situs web Politico, para pejabat Uni Eropa telah memperingatkan kemungkinan, kehadiran krisis dalam beberapa bulan mendatang ketika negara-negara mulai merasakan dampak ekonomi akut. Selain itu mereka juga masih diminta untuk memberikan membantu militer dan kemanusiaan kepada Ukraina.
Sudah terlihat sinyal kecil ketidakpuasan, dengan aksi pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Ibukota Ceko, Praha pada hari Minggu. Para pengunjuk rasa menentang harga energi yang semakin tinggi dan menyerukan diakhirinya sanksi terhadap Rusia.
Polisi mengatakan sekitar 70.000 orang turun ke jalan, terutama dari kelompok kanan dan juga kiri. Sementara itu beberapa ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Lubmin di timur laut Jerman, terminal pipa gas Nord Stream dari Rusia.
Paket tersebut, jauh lebih besar dari dua sebelumnya yang sudah diluncurkan Jerman. Bantalan sosial terbaru ini akan mencakup pembayaran satu kali kepada yang paling rentan dan keringanan pajak untuk bisnis dengan intensif energi.
Harga energi telah melonjak sejak invasi Rusia dimulai pada Februari lalu, dan pada saat yang bersamaan Eropa mencoba menyapih dirinya sendiri dari energi Rusia. Ukraina telah mendesak Eropa untuk berdiri teguh untuk mulai meninggalkan minyak dan gas Rusia.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia berusaha menghancurkan kehidupan normal setiap warga negara Eropa. Dalam pidato malamnya pada hari Sabtu, dia mengatakan Rusia sedang mempersiapkan "serangan energi yang krusial terhadap semua orang Eropa", dan hanya persatuan di antara negara-negara Eropa yang akan menawarkan perlindungan.
Dan dalam sebuah wawancara BBC yang disiarkan pada hari Minggu, istrinya Olena mengatakan, bahwa jika dukungan untuk Ukraina kuat, krisis akan lebih pendek. Dia mengingatkan, sementara warga Inggris mengeluhkan kenaikan biaya hidup yang semakin sulit, Ukraina membayar dengan nyawa mereka.
Menurut situs web Politico, para pejabat Uni Eropa telah memperingatkan kemungkinan, kehadiran krisis dalam beberapa bulan mendatang ketika negara-negara mulai merasakan dampak ekonomi akut. Selain itu mereka juga masih diminta untuk memberikan membantu militer dan kemanusiaan kepada Ukraina.
Sudah terlihat sinyal kecil ketidakpuasan, dengan aksi pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Ibukota Ceko, Praha pada hari Minggu. Para pengunjuk rasa menentang harga energi yang semakin tinggi dan menyerukan diakhirinya sanksi terhadap Rusia.
Polisi mengatakan sekitar 70.000 orang turun ke jalan, terutama dari kelompok kanan dan juga kiri. Sementara itu beberapa ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Lubmin di timur laut Jerman, terminal pipa gas Nord Stream dari Rusia.