Dahsyatnya Belanda: Negeri Seuprit tapi Jadi Pengekspor Pangan Terbesar Kedua Dunia
Kamis, 22 September 2022 - 11:24 WIB
JAKARTA - Indonesia sah-sah saja mengklaim sebagai negara paling subur di dunia. Sayangnya, klaim itu belum bisa diimbangi oleh nilai ekspor produk pertanian ataupun pangan.
Tingkat kesuburan, luas wilayah, dan jumlah penduduk tak menjamin sebuah negara menjadi pengekspor produk pangan terbesar di dunia. China dan India memang menjadi negara penghasil produk pertanian , tapi untuk nilainya, keok oleh Belanda yang luas wilayah dan jumlah penduduknya cuma seuprit.
Investopedia mencatat, tahun 2019 Belanda menduduki peringkat kedua sebagai negara pengekspor produk mananan dengan nilai USD79 miliar atau sekitar Rp1.145 trilun (kurs Rp14.500). Posisi teratas dipegang oleh Amerika Serikat dengan nilai ekspor USD118,3 miliar.
Menurut catatan itu, China dan India tak masuk sama sekali dalam daftar 5 besar. Apalagi Indonesia.
Setiap tahun nilai ekspor produk pertanian Belanda kian meningkat. Centraal Bureau voor de Statistiek (semacam BPS-nya Belanda) mencatat, tahun 2020 ekspor pertanian Negeri Kincir Angin itu mencapai USD93,6 miliar. Tahun 2021, nilai ekspor bertambah lagi menjadi USD102,8 miliar, sebuah rekor baru.
Capaian The Dutch jelas mencengangkan banyak negara. Pasalnya, negara seuprit dan jumlah penduduknya yang sedikit itu menjelma menjadi salah satu negara dengan kekuatan pangan terbesar di dunia.
Luas wilayah Belanda hanya 41.543 km2 dengan jumlah penduduk 17,44 juta (2020 Bank Dunia). Masih kalah jauh dibanding Jawa Timur yang luasnya 47.800 km2 dengan jumlah penduduk 39,74 juta (2019).
Lantas apa yang membuat Belanda bisa begitu dahsyat di sektor pertanian? Riset dan teknologi jawabnya.
Tingkat kesuburan, luas wilayah, dan jumlah penduduk tak menjamin sebuah negara menjadi pengekspor produk pangan terbesar di dunia. China dan India memang menjadi negara penghasil produk pertanian , tapi untuk nilainya, keok oleh Belanda yang luas wilayah dan jumlah penduduknya cuma seuprit.
Investopedia mencatat, tahun 2019 Belanda menduduki peringkat kedua sebagai negara pengekspor produk mananan dengan nilai USD79 miliar atau sekitar Rp1.145 trilun (kurs Rp14.500). Posisi teratas dipegang oleh Amerika Serikat dengan nilai ekspor USD118,3 miliar.
Menurut catatan itu, China dan India tak masuk sama sekali dalam daftar 5 besar. Apalagi Indonesia.
Setiap tahun nilai ekspor produk pertanian Belanda kian meningkat. Centraal Bureau voor de Statistiek (semacam BPS-nya Belanda) mencatat, tahun 2020 ekspor pertanian Negeri Kincir Angin itu mencapai USD93,6 miliar. Tahun 2021, nilai ekspor bertambah lagi menjadi USD102,8 miliar, sebuah rekor baru.
Capaian The Dutch jelas mencengangkan banyak negara. Pasalnya, negara seuprit dan jumlah penduduknya yang sedikit itu menjelma menjadi salah satu negara dengan kekuatan pangan terbesar di dunia.
Luas wilayah Belanda hanya 41.543 km2 dengan jumlah penduduk 17,44 juta (2020 Bank Dunia). Masih kalah jauh dibanding Jawa Timur yang luasnya 47.800 km2 dengan jumlah penduduk 39,74 juta (2019).
Lantas apa yang membuat Belanda bisa begitu dahsyat di sektor pertanian? Riset dan teknologi jawabnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda