Pacu Kinerja, MNC Energy Bakal Tambah 3 Divisi Bisnis
Senin, 26 September 2022 - 19:07 WIB
JAKARTA - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) terus berupaya meningkatkan kinerja perseroan, salah satunya dengan menambah tiga divisi operasional bisnisnya.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, perseroan akan menambah divisi trading, divisi kontraktor, dan divisi infrastruktur.
"Konsep besar IATA akan dibangun menjadi basis energi dalam arti yang luas," ungkap Hary dalam webinar Jasa Utama Capital Sekuritas (JUCS), Senin (26/9/2022).
Selain itu, produksi batu bara perseroan juga ditargetkan mencapai 10 juta metrik ton (MT) pada 2023. Perseroan juga akan menambah jalan untuk aktivitas penambangan serta menambah sistem conveyor untuk memudahkan pengangkatan batu bara.
Produksi batu bara perseroan mulai membuahkan hasil pada perolehan laba bersih di paruh pertama tahun ini. Laba bersih perseroan tercatat sebesar USD32,19 juta pada semester I/2022 atau meningkat 735,49% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar USD3,85 juta.
Perolehan tersebut berasal dari anak usaha BCR yaitu PT Putra Muba Coal (PMC) dan PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), yang masing-masing menargetkan produksi sebanyak 4,5 juta MT dan 1,8 juta MT untuk tahun 2022, meningkat dari 2 juta MT dan 590 ribu MT di 2021.
Selain PMC dan BSPC, anak perusahaan BCR lainnya PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) telah memulai produksi batu bara pada Juli 2022. "Ke depan, kami harapkan divisi trading, infrastruktur dan kontraktor juga harus menghasilkan," tandas Hary.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, perseroan akan menambah divisi trading, divisi kontraktor, dan divisi infrastruktur.
"Konsep besar IATA akan dibangun menjadi basis energi dalam arti yang luas," ungkap Hary dalam webinar Jasa Utama Capital Sekuritas (JUCS), Senin (26/9/2022).
Selain itu, produksi batu bara perseroan juga ditargetkan mencapai 10 juta metrik ton (MT) pada 2023. Perseroan juga akan menambah jalan untuk aktivitas penambangan serta menambah sistem conveyor untuk memudahkan pengangkatan batu bara.
Produksi batu bara perseroan mulai membuahkan hasil pada perolehan laba bersih di paruh pertama tahun ini. Laba bersih perseroan tercatat sebesar USD32,19 juta pada semester I/2022 atau meningkat 735,49% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar USD3,85 juta.
Baca Juga
Perolehan tersebut berasal dari anak usaha BCR yaitu PT Putra Muba Coal (PMC) dan PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), yang masing-masing menargetkan produksi sebanyak 4,5 juta MT dan 1,8 juta MT untuk tahun 2022, meningkat dari 2 juta MT dan 590 ribu MT di 2021.
Selain PMC dan BSPC, anak perusahaan BCR lainnya PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) telah memulai produksi batu bara pada Juli 2022. "Ke depan, kami harapkan divisi trading, infrastruktur dan kontraktor juga harus menghasilkan," tandas Hary.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda