Motivasi Milenial di Kalsel, Kementan Sosialisasikan Program Tani Akur
Minggu, 25 September 2022 - 21:32 WIB
JAKARTA - Keterbatasan modal bagi para pelaku usaha pertanian seringkali menjadi momok tersendiri yang akan menghambat peningkatan skala usaha, dan itu dinilai akan menghambat pembangunan di sektor pertanian.
Untuk itu, melalui program strategi TANI AKUR, Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu sumber pembiayaan yang dapat mempermudah akses petani milenial terhadap pembiayaan dari perbankan penyalur KUR dan akan berdampak pada meningkatnya produktivitas sektor pertanian nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan selalu mendorong pelaku usaha dan petani untuk memanfaatkan dan mengakses fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Termasuk jika ada pelaku usaha yang akan mengembangkan integrated farming. “Jika menengok serapan KUR pertanian tahun 2021, maka track record-nya terbilang cukup baik,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/9/2022).
(Baca juga:Kemerdekaan dan Pertanian)
Mentan mengatakan bahwa alokasi dana melalui KUR menyasar para pelaku di bidang pertanian baik pelaku usaha kelompok maupun perorangan. “Hampir untuk seluruh sektor pertanian, jadi apa saja terkait sektor pertanian, atau usaha pertanian. Itu memang kita dorong untuk mengambil KUR,” ujar Mentan.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa sesungguhnya TANI AKUR adalah program pembangunan wirausaha muda pertanian,
“Saya yakin program TANI AKUR ini dapat menjawab tantangan pembangunan pertanian kita. Ingat keberlanjutan pertanian kita tergantung regenerasi petani kita. Di saat yang sama pembangunan pertanian kita juga tergantung dengan kesuksesan program agribisnis pertanian,” kata Dedi.
(Baca juga:Kinerja Pertanian Mengejutkan)
Mengusung konsep talkshow, pada kegiatan public hearing dengan tema sosialisasi TANI AKUR yang dilaksanakan di Aula SMK-PPN Banjarbaru hadir sebagai narasumber, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti.
Untuk itu, melalui program strategi TANI AKUR, Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu sumber pembiayaan yang dapat mempermudah akses petani milenial terhadap pembiayaan dari perbankan penyalur KUR dan akan berdampak pada meningkatnya produktivitas sektor pertanian nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan selalu mendorong pelaku usaha dan petani untuk memanfaatkan dan mengakses fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Termasuk jika ada pelaku usaha yang akan mengembangkan integrated farming. “Jika menengok serapan KUR pertanian tahun 2021, maka track record-nya terbilang cukup baik,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/9/2022).
(Baca juga:Kemerdekaan dan Pertanian)
Mentan mengatakan bahwa alokasi dana melalui KUR menyasar para pelaku di bidang pertanian baik pelaku usaha kelompok maupun perorangan. “Hampir untuk seluruh sektor pertanian, jadi apa saja terkait sektor pertanian, atau usaha pertanian. Itu memang kita dorong untuk mengambil KUR,” ujar Mentan.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa sesungguhnya TANI AKUR adalah program pembangunan wirausaha muda pertanian,
“Saya yakin program TANI AKUR ini dapat menjawab tantangan pembangunan pertanian kita. Ingat keberlanjutan pertanian kita tergantung regenerasi petani kita. Di saat yang sama pembangunan pertanian kita juga tergantung dengan kesuksesan program agribisnis pertanian,” kata Dedi.
(Baca juga:Kinerja Pertanian Mengejutkan)
Mengusung konsep talkshow, pada kegiatan public hearing dengan tema sosialisasi TANI AKUR yang dilaksanakan di Aula SMK-PPN Banjarbaru hadir sebagai narasumber, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti.
tulis komentar anda