LPCK Pacu Pembangunan Rumah Tapak dan Township
Selasa, 27 September 2022 - 15:51 WIB
JAKARTA - Dalam Market Insights yang dirilis baru-baru ini, ColliersIndonesia mengatakan ada sejumlah aset utama yang akan menjadi tren di pasar properti Indonesiaselama 12-18 bulan ke depan, yaitu rumah tapak, township, logistik, dan pusat data.
“Pemilik tanahdan pengembang lokal yang memiliki land bank pada kelompok aset tersebut akan berada dalamposisi terbaik untuk menarik investasi baru baik asing maupun lokal,” jelas Head of CapitalMarkets & Investment Services Colliers Indonesia, Steve Atherton dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9/2022).
Melihat peluang tersebut, khususnya untuk pertumbuhan rumah tapak, township, dan logistik, anakusaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yakni PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) , berfokus kepadabeberapa strategi untuk meraih pra penjualan sebesar Rp1,45 triliun yang dicanangkan pada 2022.
(Baca juga:Rumah Tapak Masih Jadi Primadona Pilihan Masyarakat)
Salah satunya, LPCK akan menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster barurumah tapak berkualitas di Waterfront Estates. Diperkirakan 60% pra penjualan LPCK akanberasal dari penjualan rumah tapak.
LPCK juga fokus terhadap keunggulan operasional,memperbaiki tata kelola, dan transparansi. Selain itu, meningkatkan penjualan produk komersialuntuk mendukung penjualan rumah tapak di Waterfront Estates serta LPCK juga akanmengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri.
CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20%-30%pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan propertilogistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.
(Baca juga:Penjualan Rumah Tapak Melesat, Kinerja LPKR Makin Ciamik)
“Pendapatanpra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, danproyek rumah tapak Waterfront Estates,” tegas John.
John Riady menambahkan bahwa permintaan lahan industri bertumbuh karena bisnis-bisnis yangtelah berkembang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19. Para pemain ekonomi digitalyang tumbuh sangat cepat juga memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, sertainvestasi-investasi lainnya.
Seperti diketahui, LPCK membukukan pra penjualan Rp641 miliar pada semester I/2022 atau 44%dari target tahun 2022 yang sebesar Rp1,45 triliun. Kontribusi rumah tapak di Waterfront Estatesberkontribusi paling besar pada semester I/2022, yakni mencapai Rp361 miliar.
Kontribusi lahanindustri sendiri sebesar Rp149 miliar. Pencapaian kinerja LPCK ini tentu saja berimbas positifkepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84% saham LPCK.
“Pemilik tanahdan pengembang lokal yang memiliki land bank pada kelompok aset tersebut akan berada dalamposisi terbaik untuk menarik investasi baru baik asing maupun lokal,” jelas Head of CapitalMarkets & Investment Services Colliers Indonesia, Steve Atherton dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9/2022).
Melihat peluang tersebut, khususnya untuk pertumbuhan rumah tapak, township, dan logistik, anakusaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yakni PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) , berfokus kepadabeberapa strategi untuk meraih pra penjualan sebesar Rp1,45 triliun yang dicanangkan pada 2022.
(Baca juga:Rumah Tapak Masih Jadi Primadona Pilihan Masyarakat)
Salah satunya, LPCK akan menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster barurumah tapak berkualitas di Waterfront Estates. Diperkirakan 60% pra penjualan LPCK akanberasal dari penjualan rumah tapak.
LPCK juga fokus terhadap keunggulan operasional,memperbaiki tata kelola, dan transparansi. Selain itu, meningkatkan penjualan produk komersialuntuk mendukung penjualan rumah tapak di Waterfront Estates serta LPCK juga akanmengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri.
CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20%-30%pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan propertilogistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.
(Baca juga:Penjualan Rumah Tapak Melesat, Kinerja LPKR Makin Ciamik)
“Pendapatanpra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, danproyek rumah tapak Waterfront Estates,” tegas John.
John Riady menambahkan bahwa permintaan lahan industri bertumbuh karena bisnis-bisnis yangtelah berkembang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19. Para pemain ekonomi digitalyang tumbuh sangat cepat juga memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, sertainvestasi-investasi lainnya.
Seperti diketahui, LPCK membukukan pra penjualan Rp641 miliar pada semester I/2022 atau 44%dari target tahun 2022 yang sebesar Rp1,45 triliun. Kontribusi rumah tapak di Waterfront Estatesberkontribusi paling besar pada semester I/2022, yakni mencapai Rp361 miliar.
Kontribusi lahanindustri sendiri sebesar Rp149 miliar. Pencapaian kinerja LPCK ini tentu saja berimbas positifkepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84% saham LPCK.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda