5 Sumur Ini Menyimpan Harta Karun Langka, Apa Isinya?
Rabu, 05 Oktober 2022 - 08:24 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas atau SKK Migas melaporkan ada lima sumur berpotensi menyimpan cadangan migas . Hingga Agustus 2022, dilakukan pengeboran terhadap 18 sumur eksplorasi.
Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Ngatijan mengatakan bahwa lima temuan sumur diperkirakan memiliki cadangan migas sekitar 334 Juta Barel Setara Minyak. Temuan tersebut yakni sumur gas Anambas-2X yang dikelola oleh Kuwait Foreign Petroleum Exploration (Kufpec) di Blok Anambas, Kepulauan Riau.
Selanjutnya ada sumur migas MPT-1X yang dikelola oleh Pertamina Hulu Makaham di Kalimantan Timur dan sumur migas Gasop D South -1 oleh PT Sele Raya di Blok Belida Jambi. Ngatijan menuturkan bahwa selain itu, ada sumur migas SGET-001 yang dikelola oleh PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) di Sumatera Selatan serta sumur Camelia-001 yang juga dikelola oleh Pertamina EP Sumatera Utara.
"Lima sumur ini bagian dari delapan sumur yang pengerjaan ekplorasinya melanjutkan pekerjaan tahun lalu. Dari delapan sumur yang dibor, lima telah mendapatkan temuan, satu sumur dry dan ada 2 sumur MNK," kata Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Ngatijan di Media Gathering SKK Migas dan KKKS di Hotel Holiday Inn Bandung pada Selasa (4/10/2022).
SKK Migas mencatat 18 sumur eksplorasi yang berhasil dibor ini setara dengan 42% dari target akhir tahun sebanyak 42 pengeboran. SKK Migas memperkirakan target pengeboran meleset dengan perkiraan hanya tercapai 38 sumur eksplorasi yang dibor. Dari 18 sumur yang ditajak, sembilan sumur diantaranya berpotensi menjadi sumur temuan cadangan migas. Sedangkan dua sumur dry atau tidak ada cadangan dan tujuh sumur lainnya masih dalam proses pemboran.
Dua sumur dry yakni sumur BDA-2X yang tajak oleh PT Pertamina Hulu Energi di Sumetera Selatan dan Sumur SGD-1 yang dibor oleh PT Energi Mega Persada di Blok Bentu Pekanbaru, Riau. Dalam laporan tersebut, sukses rasio pemboran ekplorasi mencapai 82% dengan total sumber daya yang tercatat sekitar 508 Juta Barel Setara Minyak atau Barrel Oil Equivalent (BOE). "Sukses rasio 82% sangat mendukung untuk menuju rencana jangka panjang. Kami optimis akan hasilnya karena potensinya masih bagus," kata Ngatijan.
Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Ngatijan mengatakan bahwa lima temuan sumur diperkirakan memiliki cadangan migas sekitar 334 Juta Barel Setara Minyak. Temuan tersebut yakni sumur gas Anambas-2X yang dikelola oleh Kuwait Foreign Petroleum Exploration (Kufpec) di Blok Anambas, Kepulauan Riau.
Selanjutnya ada sumur migas MPT-1X yang dikelola oleh Pertamina Hulu Makaham di Kalimantan Timur dan sumur migas Gasop D South -1 oleh PT Sele Raya di Blok Belida Jambi. Ngatijan menuturkan bahwa selain itu, ada sumur migas SGET-001 yang dikelola oleh PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) di Sumatera Selatan serta sumur Camelia-001 yang juga dikelola oleh Pertamina EP Sumatera Utara.
"Lima sumur ini bagian dari delapan sumur yang pengerjaan ekplorasinya melanjutkan pekerjaan tahun lalu. Dari delapan sumur yang dibor, lima telah mendapatkan temuan, satu sumur dry dan ada 2 sumur MNK," kata Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Ngatijan di Media Gathering SKK Migas dan KKKS di Hotel Holiday Inn Bandung pada Selasa (4/10/2022).
SKK Migas mencatat 18 sumur eksplorasi yang berhasil dibor ini setara dengan 42% dari target akhir tahun sebanyak 42 pengeboran. SKK Migas memperkirakan target pengeboran meleset dengan perkiraan hanya tercapai 38 sumur eksplorasi yang dibor. Dari 18 sumur yang ditajak, sembilan sumur diantaranya berpotensi menjadi sumur temuan cadangan migas. Sedangkan dua sumur dry atau tidak ada cadangan dan tujuh sumur lainnya masih dalam proses pemboran.
Dua sumur dry yakni sumur BDA-2X yang tajak oleh PT Pertamina Hulu Energi di Sumetera Selatan dan Sumur SGD-1 yang dibor oleh PT Energi Mega Persada di Blok Bentu Pekanbaru, Riau. Dalam laporan tersebut, sukses rasio pemboran ekplorasi mencapai 82% dengan total sumber daya yang tercatat sekitar 508 Juta Barel Setara Minyak atau Barrel Oil Equivalent (BOE). "Sukses rasio 82% sangat mendukung untuk menuju rencana jangka panjang. Kami optimis akan hasilnya karena potensinya masih bagus," kata Ngatijan.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda