Jadi Panduan di Ekosistem Real Estat, PropertyGuru Reposisi Brand dan Kenalkan Bisnis Baru
Rabu, 12 Oktober 2022 - 22:02 WIB
“Kami ingin berada tepat di setiap langkah perjalanan properti, memberikan panduan di pasar yang penuh dengan kompleksitas, ketidakpercayaan, dan kecemasan. Kami akan menjadi pemandu itu,” tandasnya.
Dengan reposisi merek ini, ungkap Remona, PropertyGuru akan menawarkan lebih banyak produk, layanan, pengalaman, dan inisiatif pemasaran berbasis data untuk memandu konsumen dan mitra sepanjang perjalanan properti mereka.
Selain reposisi merek, PropertyGuru Group juga memperkenalkan merek usaha baru 'PropertyGuru For Business' dengan menggandakan solusi inovatif yang akan memandu mitra usaha propertinya untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
PropertyGuru For Business menyatukan penawaran PropertyGuru business-to-business (B2B) dan dirancang untuk memandu klien perusahaan seperti pengembang properti, agensi, bank, juru taksir, dan perencana kebijakan/kota. Termasuk juga solusi kepemilikan seperti PropertyGuru Finance, DataSense, Value Net, FastKey dan solusi acara.
Sementara itu, Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, dengan brand repositioning ini, Rumah.com berkomitmen tidak hanya menyajikan listing properti tetapi juga halaman panduan seluk-beluk kepemilikan hunian, ulasan area, dan simulasi KPR yang akan memandu langkah para pencari hunian.
Hal ini penting menilik hasil survey Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022 yang menunjukkan bahwa banyak pencari rumah di Indonesia yang bahkan tidak tahu apa saja aspek yang seharusnya mereka tahu tentang proses pembelian rumah.
Survei tersebut mengungkap bahwa 71% responden merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam urusan pembelian hunian. Namun ternyata mereka belum sepenuhnya tahu aspek-aspek penting yang justru perlu mereka ketahui, nyatanya hanya 16% responden yang benar-benar tahu tentang seluruh aspek pembelian hunian,” paparnya.
Dari semua aspek pembelian hunian, yang paling tidak diketahui oleh responden adalah seputar biaya-biaya ekstra yang perlu dikeluarkan saat membeli hunian seperti dinyatakan oleh 17% responden, sementara 14% responden tidak mengetahui seputar aspek legalitas atau dokumen-dokumen penting dalam membeli hunian.
Dengan reposisi merek ini, ungkap Remona, PropertyGuru akan menawarkan lebih banyak produk, layanan, pengalaman, dan inisiatif pemasaran berbasis data untuk memandu konsumen dan mitra sepanjang perjalanan properti mereka.
Selain reposisi merek, PropertyGuru Group juga memperkenalkan merek usaha baru 'PropertyGuru For Business' dengan menggandakan solusi inovatif yang akan memandu mitra usaha propertinya untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
PropertyGuru For Business menyatukan penawaran PropertyGuru business-to-business (B2B) dan dirancang untuk memandu klien perusahaan seperti pengembang properti, agensi, bank, juru taksir, dan perencana kebijakan/kota. Termasuk juga solusi kepemilikan seperti PropertyGuru Finance, DataSense, Value Net, FastKey dan solusi acara.
Sementara itu, Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, dengan brand repositioning ini, Rumah.com berkomitmen tidak hanya menyajikan listing properti tetapi juga halaman panduan seluk-beluk kepemilikan hunian, ulasan area, dan simulasi KPR yang akan memandu langkah para pencari hunian.
Hal ini penting menilik hasil survey Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022 yang menunjukkan bahwa banyak pencari rumah di Indonesia yang bahkan tidak tahu apa saja aspek yang seharusnya mereka tahu tentang proses pembelian rumah.
Survei tersebut mengungkap bahwa 71% responden merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam urusan pembelian hunian. Namun ternyata mereka belum sepenuhnya tahu aspek-aspek penting yang justru perlu mereka ketahui, nyatanya hanya 16% responden yang benar-benar tahu tentang seluruh aspek pembelian hunian,” paparnya.
Dari semua aspek pembelian hunian, yang paling tidak diketahui oleh responden adalah seputar biaya-biaya ekstra yang perlu dikeluarkan saat membeli hunian seperti dinyatakan oleh 17% responden, sementara 14% responden tidak mengetahui seputar aspek legalitas atau dokumen-dokumen penting dalam membeli hunian.
Lihat Juga :
tulis komentar anda