Jadi Panduan di Ekosistem Real Estat, PropertyGuru Reposisi Brand dan Kenalkan Bisnis Baru

Rabu, 12 Oktober 2022 - 22:02 WIB
loading...
Jadi Panduan di Ekosistem Real Estat, PropertyGuru Reposisi Brand dan Kenalkan Bisnis Baru
Ilustrasi perumahan. Foto/Dok MPI/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Kebutuhan akan rumah dan properti lainnya terus meningkat. Di sisi lain, banyak pencari rumah yang masih awam akan aspek-aspek yang harus diketahui saat akan membeli rumah. Untuk itu, dibutuhkan platform yang bisa memberikan panduan atau rekomendasi saat mencari properti.

Melihat kebutuhan yang ada, perusahaan teknologi properti PropertyGuru Group Limited mengumumkan reposisi merek atau brand repositioning yang terpusat pada panduan untuk semua orang dalam ekosistem properti.

Ekosistem dimaksud mulai dari pencari properti, penjual, agen, pengembang, bank, juru taksir, hingga perencana kota.

Brand repositioning dari induk usaha Rumah.com ini bertujuan untuk menjadikan PropertyGuru sebagai penasihat tepercaya lebih dari sekadar 'pencarian properti', dan memberikan panduan kepada semua orang di ekosistem real estat – pencari, penjual, agen, dan pengembang.

CEO dan Managing Director PropertyGuru Group Hari V Krishnan mengatakan, sebagai pemimpin pasar Asia Tenggara, pihaknya ingin membantu setiap orang dalam membuat keputusan terkait properti dengan lebih percaya diri.

“Kami akan menjadi sarana di mana siapa pun yang mencari atau menjual properti dapat membuat keputusan properti dengan percaya diri karena setiap interaksi dijunjung oleh prinsip-prinsip yang menciptakan kepercayaan di antara pengguna. Sarana tersebut adalah 'Platform Kepercayaan Properti',” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (12/10/2022).



Dia melanjutkan, PropertyGuru memperkenalkan solusi data yang membawa transparansi, menggunakan inovasi dalam teknologi untuk memberikan efisiensi dan mendigitalkan pembelian dan penjualan properti.

Director of Brand PropertyGuru Group Remona Duquesne menambahkan, reposisi merek tersebut mencerminkan poros strategis ke dalam fase pertumbuhan baru.

“Kami ingin berada tepat di setiap langkah perjalanan properti, memberikan panduan di pasar yang penuh dengan kompleksitas, ketidakpercayaan, dan kecemasan. Kami akan menjadi pemandu itu,” tandasnya.

Dengan reposisi merek ini, ungkap Remona, PropertyGuru akan menawarkan lebih banyak produk, layanan, pengalaman, dan inisiatif pemasaran berbasis data untuk memandu konsumen dan mitra sepanjang perjalanan properti mereka.

Jadi Panduan di Ekosistem Real Estat, PropertyGuru Reposisi Brand dan Kenalkan Bisnis Baru


Selain reposisi merek, PropertyGuru Group juga memperkenalkan merek usaha baru 'PropertyGuru For Business' dengan menggandakan solusi inovatif yang akan memandu mitra usaha propertinya untuk mencapai tujuan bisnis mereka.

PropertyGuru For Business menyatukan penawaran PropertyGuru business-to-business (B2B) dan dirancang untuk memandu klien perusahaan seperti pengembang properti, agensi, bank, juru taksir, dan perencana kebijakan/kota. Termasuk juga solusi kepemilikan seperti PropertyGuru Finance, DataSense, Value Net, FastKey dan solusi acara.



Sementara itu, Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, dengan brand repositioning ini, Rumah.com berkomitmen tidak hanya menyajikan listing properti tetapi juga halaman panduan seluk-beluk kepemilikan hunian, ulasan area, dan simulasi KPR yang akan memandu langkah para pencari hunian.

Hal ini penting menilik hasil survey Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022 yang menunjukkan bahwa banyak pencari rumah di Indonesia yang bahkan tidak tahu apa saja aspek yang seharusnya mereka tahu tentang proses pembelian rumah.



Survei tersebut mengungkap bahwa 71% responden merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam urusan pembelian hunian. Namun ternyata mereka belum sepenuhnya tahu aspek-aspek penting yang justru perlu mereka ketahui, nyatanya hanya 16% responden yang benar-benar tahu tentang seluruh aspek pembelian hunian,” paparnya.

Dari semua aspek pembelian hunian, yang paling tidak diketahui oleh responden adalah seputar biaya-biaya ekstra yang perlu dikeluarkan saat membeli hunian seperti dinyatakan oleh 17% responden, sementara 14% responden tidak mengetahui seputar aspek legalitas atau dokumen-dokumen penting dalam membeli hunian.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2088 seconds (0.1#10.140)