Sri Mulyani Tekankan UMKM Jadi Prioritas Penerima Manfaat Pemulihan Ekonomi
Minggu, 05 Juli 2020 - 23:13 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan pemerintah sejak awal pandemi Covid-19 ini telah menempatkan UMKM sebagai prioritas utama penerima manfaat dalam pemulihan ekonomi nasional. Seperti diketahui UMKM tidak terkecuali menjadi sektor yang terdampak corona, ketika PSBB mengharuskan berjaga jarak dan adanya pembatasan aktivitas di luar rumah.
( )
Hal ini berdampak langsung bagi para pelaku UMKM. Omset penjualan menurun dan bahkan usaha terhenti, sehingga ekonomi merosot tajam. Beberapa pelaku UMKM segera bangun dari kondisi yang sulit. Mereka memanfaatkan peluang dan mengasah kreativitas untuk menggarap hal baru. Tapi masih banyak yang menghadapi kondisi keterpurukan karena keterbatasan modal kerja atau karena pembayaran pinjaman kreditnya macet.
"Pemerintah telah menyediakan perlindungan melalui insentif pajak dan subsidi bunga/kredit. Selain itu diberikan pula restrukturisasi/tambahan kredit UMKM, dan penjaminan kredit modal kerja UMKM," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam akun instagramnya di Jakarta, Minggu (5/7/2020).
( )
Dia melanjutkan perbankan dapat dengan cepat memberikan pembiayaan kepada UMKM, Pemerintah telah menempatkan uang di 4 bank pemerintah sebesar Rp30 triliun. Selanjutnya, bank-bank tersebut dapat memberikan pembiayaan kepada UMKM dengan tingkat suku bunga lebih murah.
"Ini merupakan tahap pertama dan akan ada tahap selanjutnya yang juga mengikutsertakan Bank Pembangunan Daerah," katanya.
Kata dia, melalui Kemenkop-UKM, Pemerintah juga memberikan dukungan dalam bentuk teknis untuk membantu UMKM. "Kini yang kita perlukan adalah semangat bangkit. Pertama, UMKM menggunakan fasilitas yang telah disediakan Pemerintah untuk mengembalikan apa yang sempat terpuruk," paparnya.
Ditambah serta memperkuat akses pasar dalam negeri yang potensinya demikian besar dengan mengutamakan konsumsi produk dalam negeri. "Produk hasil kreativitas anak bangsa telah banyak terbukti mampu bersaing dan tidak kalah dengan produk asing. Saya tidak pernah ragu," tandasnya.
( )
Hal ini berdampak langsung bagi para pelaku UMKM. Omset penjualan menurun dan bahkan usaha terhenti, sehingga ekonomi merosot tajam. Beberapa pelaku UMKM segera bangun dari kondisi yang sulit. Mereka memanfaatkan peluang dan mengasah kreativitas untuk menggarap hal baru. Tapi masih banyak yang menghadapi kondisi keterpurukan karena keterbatasan modal kerja atau karena pembayaran pinjaman kreditnya macet.
"Pemerintah telah menyediakan perlindungan melalui insentif pajak dan subsidi bunga/kredit. Selain itu diberikan pula restrukturisasi/tambahan kredit UMKM, dan penjaminan kredit modal kerja UMKM," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam akun instagramnya di Jakarta, Minggu (5/7/2020).
( )
Dia melanjutkan perbankan dapat dengan cepat memberikan pembiayaan kepada UMKM, Pemerintah telah menempatkan uang di 4 bank pemerintah sebesar Rp30 triliun. Selanjutnya, bank-bank tersebut dapat memberikan pembiayaan kepada UMKM dengan tingkat suku bunga lebih murah.
"Ini merupakan tahap pertama dan akan ada tahap selanjutnya yang juga mengikutsertakan Bank Pembangunan Daerah," katanya.
Kata dia, melalui Kemenkop-UKM, Pemerintah juga memberikan dukungan dalam bentuk teknis untuk membantu UMKM. "Kini yang kita perlukan adalah semangat bangkit. Pertama, UMKM menggunakan fasilitas yang telah disediakan Pemerintah untuk mengembalikan apa yang sempat terpuruk," paparnya.
Ditambah serta memperkuat akses pasar dalam negeri yang potensinya demikian besar dengan mengutamakan konsumsi produk dalam negeri. "Produk hasil kreativitas anak bangsa telah banyak terbukti mampu bersaing dan tidak kalah dengan produk asing. Saya tidak pernah ragu," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda