Harga Minyak Menguat Setelah Persediaan AS Terungkap
Rabu, 19 Oktober 2022 - 10:32 WIB
JAKARTA - Harga minyak mentah (crude oil) menguat pada pagi ini, Rabu (19/10/2022), memangkas penurunan dari sesi sebelumnya. Penguatan terjadi menyusul kekhawatiran atas pasokan yang ketat setelah Amerika Serikat baru saja merilis persediaan yang lebih rendah.
Data perdagangan hingga pukul 09:14 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember menguat 0,96% di USD90,89 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember tumbuh 1,34% sebesar USD83,17 per barel, selepas tumbuh hingga ke USD85,52 per barel.
Sebelumnya baik Brent dan WTI tertekan masing-masing sebesar 1,7% dan 3,1% di sesi sebelumnya, merespons rencana Presiden AS Joe Biden untuk melepaskan lebih banyak cadangan minyak dari Strategic Petroleum Reserve (SPR). Pasar juga khawatir ihwal permintaan bahan bakar China yang lebih lemah.
Kabar terbaru mencatat stok minyak mentah AS turun sekitar 1,3 juta barel pada pekan terakhir hingga 14 Oktober, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API), dilansir Reuters, Rabu (19/10/202).
Ke depan pasar minyak menantikan rilis data inventaris dari Badan Administrasi Informasi Energi, yang merupakan divisi dari Departemen Energi AS yang dijadwalkan hari ini Rabu (19/10/2022).
Analis menilai harga minyak mendapat sentimen positif berkat kinerja sejumlah perusahaan energi di bursa Wall Street. Hal itu memberikan optimisme terhadap kekhawatiran atas resesi.
"Oleh karena itu, aksi jual yang dipicu ketakutan resesi di pasar minyak mereda," tulis Analis CMC Markets, Tina Teng.
Data perdagangan hingga pukul 09:14 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember menguat 0,96% di USD90,89 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember tumbuh 1,34% sebesar USD83,17 per barel, selepas tumbuh hingga ke USD85,52 per barel.
Sebelumnya baik Brent dan WTI tertekan masing-masing sebesar 1,7% dan 3,1% di sesi sebelumnya, merespons rencana Presiden AS Joe Biden untuk melepaskan lebih banyak cadangan minyak dari Strategic Petroleum Reserve (SPR). Pasar juga khawatir ihwal permintaan bahan bakar China yang lebih lemah.
Kabar terbaru mencatat stok minyak mentah AS turun sekitar 1,3 juta barel pada pekan terakhir hingga 14 Oktober, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API), dilansir Reuters, Rabu (19/10/202).
Ke depan pasar minyak menantikan rilis data inventaris dari Badan Administrasi Informasi Energi, yang merupakan divisi dari Departemen Energi AS yang dijadwalkan hari ini Rabu (19/10/2022).
Analis menilai harga minyak mendapat sentimen positif berkat kinerja sejumlah perusahaan energi di bursa Wall Street. Hal itu memberikan optimisme terhadap kekhawatiran atas resesi.
"Oleh karena itu, aksi jual yang dipicu ketakutan resesi di pasar minyak mereda," tulis Analis CMC Markets, Tina Teng.
(uka)
tulis komentar anda