Luhut Sebut RI Siap Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Kuartal II 2024
Selasa, 25 Oktober 2022 - 12:46 WIB
JAKARTA - Indonesia memastikan komitmen mendorong penerapan energi baru dan terbarukan, salah satunya melalui produksi baterai untuk kendaraan listrik.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Indonesia akan memulai produksi baterai litium (lithium battery) pada 2024.
"Sekarang lithium battery akan kita bisa produksi pada kuartal kedua pada tahun 2024," ujarnya dalam acara Guading Energy Transition in Indonesia nand Beyond by Himpuni, Selasa (25/10/2022).
Menurut dia, produksi tersebut ditujukan sebagai langkah Indonesia untuk dapat menjadi negara penghasil lithium battery di dunia pada tahun 2028.
Selain itu, produksi tersebut juga merupakan upaya mendorong Indonesia menjadi negara yang mandiri dengan energi baru terbarukan (EBT). "Sehingga dalam 10 tahun ke depan ini kita betul-betul bisa mandiri dengan energi baru terbarukan," tuturnya.
Luhut menambahkan, di Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara (Kaltara) tengah dibangun pabrik yang dapat memproduksi lithium battery untuk 3 juta kendaraan.
Oleh sebab itu, pemerintah terus berkomitmen untuk menjalankan hilirisasi di sektor pertambangan. Pasalnya, sumber daya alam dari pembuatan lithium battery di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
Sebagai catatan, PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) memperkirakan permintaan mobil dan motor listrik masing-masing bakal tembus di angka 400.000 unit dan 1,2 juta unit atau tumbuh hingga empat kali lipat pada tahun 2025.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Indonesia akan memulai produksi baterai litium (lithium battery) pada 2024.
"Sekarang lithium battery akan kita bisa produksi pada kuartal kedua pada tahun 2024," ujarnya dalam acara Guading Energy Transition in Indonesia nand Beyond by Himpuni, Selasa (25/10/2022).
Menurut dia, produksi tersebut ditujukan sebagai langkah Indonesia untuk dapat menjadi negara penghasil lithium battery di dunia pada tahun 2028.
Selain itu, produksi tersebut juga merupakan upaya mendorong Indonesia menjadi negara yang mandiri dengan energi baru terbarukan (EBT). "Sehingga dalam 10 tahun ke depan ini kita betul-betul bisa mandiri dengan energi baru terbarukan," tuturnya.
Luhut menambahkan, di Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara (Kaltara) tengah dibangun pabrik yang dapat memproduksi lithium battery untuk 3 juta kendaraan.
Oleh sebab itu, pemerintah terus berkomitmen untuk menjalankan hilirisasi di sektor pertambangan. Pasalnya, sumber daya alam dari pembuatan lithium battery di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
Sebagai catatan, PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) memperkirakan permintaan mobil dan motor listrik masing-masing bakal tembus di angka 400.000 unit dan 1,2 juta unit atau tumbuh hingga empat kali lipat pada tahun 2025.
Lihat Juga :
tulis komentar anda