Soal Kecemasan Jelang Berakhirnya Periode Lock-Up GOTO, Begini Analisisnya!
Selasa, 25 Oktober 2022 - 17:02 WIB
JAKARTA - Periode lock-up saham Seri A PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ( GOTO ) akan segera berakhir pada 30 November 2022 mendatang. Periode lock-up saham adalah waktu pelarangan bagi investor pendiri untuk menjual sahamnya.
Saat periode lock up berakhir, investor pendiri bisa saja menjual seluruh sahamnya sehingga bisa berdampak pada harga saham tersebut. Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan, kekhawatiran para pelaku pasar bahwa investor yang terkena lock-up akan menjual sahamnya secara habis-habisan belum tentu akan terjadi.
Liza menyebut, keputusan untuk menjual saham tergantung pada preferensi masing-masing investor. Ia mengatakan, yang menyebabkan tren turun pada saham GOTO antara lain, adanya kenaikan suku bunga yang dampaknya dinilai tidak baik pada saham growth stock seperti teknologi.
“Jadi hal itu yang impactnya lebih besar terhadap penurunan harga,” kata Liza dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Selasa (25/10/2022).
Pada perdagangan hari ini, GOTO ditutup menguat 1,58% atau 3 poin ke level Rp193. Ke depan, terkait potensi GOTO mengakhiri tren turunnya, masih harus melihat perkembangan usai periode lock-up sebab jumlah saham free float GOTO akan semakin bertambah.
“Masih banyak tantangan ke depan, dan jalannya masih panjang,” kata dia.
Untuk jangka pendek, ia merekomendasikan trading pada saham GOTO. Pergerakan saham GOTO akan berusaha menembus level Rp200. Setelah berhasil menembus level tersebut, GOTO berpotensi menuju level Rp220, Rp240, dan Rp265.
Sebagaimana diketahui, terkait berakhirnya periode lock-up saham Seri A GOTO, perseroan dan para pemegang saham pra-IPO tengah menjajaki kemungkinan dilakukannya suatu penawaran sekunder atau secondary offering terkoordinasi atas saham perseroan, yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO.
“Perseroan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham perseroan,” tulis manajemen GOTO dalam keterbukaan informasi, Senin (24/10/2022).
Saat periode lock up berakhir, investor pendiri bisa saja menjual seluruh sahamnya sehingga bisa berdampak pada harga saham tersebut. Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan, kekhawatiran para pelaku pasar bahwa investor yang terkena lock-up akan menjual sahamnya secara habis-habisan belum tentu akan terjadi.
Liza menyebut, keputusan untuk menjual saham tergantung pada preferensi masing-masing investor. Ia mengatakan, yang menyebabkan tren turun pada saham GOTO antara lain, adanya kenaikan suku bunga yang dampaknya dinilai tidak baik pada saham growth stock seperti teknologi.
“Jadi hal itu yang impactnya lebih besar terhadap penurunan harga,” kata Liza dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Selasa (25/10/2022).
Pada perdagangan hari ini, GOTO ditutup menguat 1,58% atau 3 poin ke level Rp193. Ke depan, terkait potensi GOTO mengakhiri tren turunnya, masih harus melihat perkembangan usai periode lock-up sebab jumlah saham free float GOTO akan semakin bertambah.
“Masih banyak tantangan ke depan, dan jalannya masih panjang,” kata dia.
Untuk jangka pendek, ia merekomendasikan trading pada saham GOTO. Pergerakan saham GOTO akan berusaha menembus level Rp200. Setelah berhasil menembus level tersebut, GOTO berpotensi menuju level Rp220, Rp240, dan Rp265.
Sebagaimana diketahui, terkait berakhirnya periode lock-up saham Seri A GOTO, perseroan dan para pemegang saham pra-IPO tengah menjajaki kemungkinan dilakukannya suatu penawaran sekunder atau secondary offering terkoordinasi atas saham perseroan, yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO.
“Perseroan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham perseroan,” tulis manajemen GOTO dalam keterbukaan informasi, Senin (24/10/2022).
(uka)
tulis komentar anda