Raksasa Teknologi Berjatuhan Mengirim Wall Street Berakhir Variatif
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 06:57 WIB
NEW YORK - Wall Street berakhir mixed dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq menelankerugian pada perdagangan Kamis (27/10/2022) waktu setempat. Hal itu karena investor bersaing dengan data ekonomi yang solid dan beragam pendapatan perusahaan.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 194,17 poin atau 0,61% menjadi 32.033,28, sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) kehilangan 23,3 poin yang setara dengan 0,61% ke level 3.807,3 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 178,32 poin, atau 1,63%, menjadi 10.792,68.
Indeks Dow Jones terangkat oleh industri (.SPLRCI), sementara kelemahan dalam teknologi penggerak pasar dan megacaps yang berdekatan dengan teknologi menekan S&P 500 dan Nasdaq setelah hasil kuartalan yang suram dan panduan suram.
"Ini pasar yang sangat bercabang, kisah dua kota," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior Ingalls & Snyder di New York.
"Ada banyak tekanan pada nama-nama teknologi dan teknologi-plus, nama-nama pertumbuhan yang lebih tinggi," tambah Ghriskey.
"Di sisi lain, Anda melihat banyak kekuatan di sektor lain, khususnya kebutuhan pokok konsumen, energi, keuangan, industri, dan utilitas," paparnya.
Setelah pembukaan, saham Amazon (AMZN.O) merosot 12%, menghapus lebih dari USD100 miliar dari nilai pasar sahamnya setelah raksasa ritel dan teknologi memperkirakan perlambatan pertumbuhan penjualan untuk musim liburan.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 194,17 poin atau 0,61% menjadi 32.033,28, sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) kehilangan 23,3 poin yang setara dengan 0,61% ke level 3.807,3 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 178,32 poin, atau 1,63%, menjadi 10.792,68.
Indeks Dow Jones terangkat oleh industri (.SPLRCI), sementara kelemahan dalam teknologi penggerak pasar dan megacaps yang berdekatan dengan teknologi menekan S&P 500 dan Nasdaq setelah hasil kuartalan yang suram dan panduan suram.
"Ini pasar yang sangat bercabang, kisah dua kota," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior Ingalls & Snyder di New York.
"Ada banyak tekanan pada nama-nama teknologi dan teknologi-plus, nama-nama pertumbuhan yang lebih tinggi," tambah Ghriskey.
"Di sisi lain, Anda melihat banyak kekuatan di sektor lain, khususnya kebutuhan pokok konsumen, energi, keuangan, industri, dan utilitas," paparnya.
Setelah pembukaan, saham Amazon (AMZN.O) merosot 12%, menghapus lebih dari USD100 miliar dari nilai pasar sahamnya setelah raksasa ritel dan teknologi memperkirakan perlambatan pertumbuhan penjualan untuk musim liburan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda