Wall Street Berakhir Mixed, 3 Hari Kenaikan Beruntun Indeks S&P 500 Berakhir

Kamis, 27 Oktober 2022 - 07:26 WIB
loading...
Wall Street Berakhir...
Wall Street ditutup variatif dengan indeks S&P 500 mengakhiri tiga hari kenaikan beruntun pada perdagangan Rabu (26/10/2022) waktu setempat. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wall Street ditutup variatif dengan indeks S&P 500 mengakhiri tiga hari kenaikan beruntun pada perdagangan Rabu (26/10/2022) waktu setempat. Indeks itu ditutup di wilayah negatif karena panduan pendapatan yang suram menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi global .



Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 2,37 poin, atau 0,01% menjadi 31.839,11 sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 28,51 poin atau 0,74% menjadi 3.830,6. Selanjutnya Nasdaq Composite turun 228,12 poin atau 2,04% menjadi 10.970,99.

Adapun ketakutan itu, bersama dengan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari perkiraan dari Bank of Canada, terus memberi harapan bahwa Fed mungkin mempertimbangkan untuk mengurangi ukuran kenaikan suku bunga setelah pertemuan kebijakan 1-2 November.

"Hari ini pasar mengejar kenaikan selama seminggu terakhir ini," kata Matthew Keator, Managing Partner di Keator Group, sebuah perusahaan manajemen kekayaan di Lenox, Massachusetts. "Masih ada dua pertemuan Fed di depan kita tahun ini."

Paul Kim, Chief Executive Officer di Simplify ETFs di New York, setuju. "Bank-bank sentral mulai berkedip," kata Kim. "Ini adalah bagian dari tren yang lebih besar dan mendukung narasi pivot."



S&P 500 dan Nasdaq berakhir di wilayah negatif, terseret lebih rendah oleh perusahaan teknologi terkemuka di pasar dan perusahaan yang berdekatan dengan teknologi menyusul hasil dari Microsoft dan Alphabet. Blue-chip Dow menambah keuntungan nominal.

Saham Microsoft dan Alphabet merosot, masing-masing turun 7,7% dan 9,1%. Laporan suram tersebut membawa kekhawatiran atas penurunan ekonomi global yang akan datang dari mendidih hingga mendidih, dan menyebar ke megacaps profil tinggi lainnya.

Penjualan rumah AS yang baru dibangun jatuh pada bulan September sementara tingkat hipotek mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua dekade, menambah tumpukan data yang menunjukkan lanskap ekonomi yang melemah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1808 seconds (0.1#10.140)