Gandeng Microsoft, Kumpul Bangun Platform Belajar Kewirausahaan bagi Perempuan
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 17:30 WIB
JAKARTA - Kumpul berkolaborasi dengan Microsoft Indonesia membangun platform belajar kewirausahaan bagi perempuan. Inovasi tersebut menghasilkan karya PerempuanBijakBerusaha.id dengan tujuan meningkatkan kemampuan mengembangkan potensi usaha.
"Melalui fleksibilitas waktu pelatihan yang ditawarkan dan ketersediaan bahasa isyarat di dalam materi pelatihan, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak peserta, termasuk di daerah yang belum terjangkau sebelumnya, sehingga mendukung pemenuhan target program digitalisasi 30 juta pelaku UMKM yang Pemerintah canangkan," ujar Business Strategy Director Microsoft Indonesia Wirahadikusumah, di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Menurut dia UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi terbesar di Indonesia berkontribusi terhadap lebih dari 60% PDB nasional di tahun 2020. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM bahkan menunjukkan bagaimana jumlah UMKM di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu mencapai 65,47 juta usaha di tahun 2019 dan setara dengan 99,99% total usaha di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sedikitnya 37 juta di antaranya dikelola perempuan. Hal ini menunjukkan besarnya potensi perempuan yang bergerak di bidang UMKM untuk mengambil bagian dalam penciptaan ekonomi digital yang inklusif. "Itulah sebabnya kami sangat senang dapat bekerjasama dengan Kumpul," kata dia.
Dia mengatakan inovasi tersebut didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Seluruh perempuan yang memiliki bisnis UMKM dapat mengikuti pembelajaran melalui platform tersebut.
Pembelajaran dilakukan mulai 27 Oktober 2022 hingga 30 Juni 2023 dengan modul-modul seperti Dasar Kemampuan Digital, Jago Jualan di Dunia Digital¸ Proyeksi Keuangan, dan Etika Digital. Guna memastikan materi pelatihan dapat dipahami dan bermanfaat, peserta UMKM akan diarahkan untuk mengikuti pre-test dan post-test di setiap modulnya. Harapannya, 2.000 UMKM yang mampu menunjukkan perkembangan keterampilan tertinggi akan dihubungkan dengan beragam mitra industri untuk mendapatkan mentorship lebih lanjut, serta mengeksplor potensi kolaborasi yang memungkinkan pertumbuhan bisnis.
CEO & Co-Founder Kumpul Faye Wongso menyatakan di berbagai studi, terbukti bahwa keberagaman dan inklusivitas bisa meningkatkan setidaknya 20-30% produktivitas dan pendapatan perusahaan. Program tersebut untuk mendukung keberagaman dan inklusivitas yang bisa meningkatkan ekonomi Indonesia dengan membuka peluang bagi perempuan untuk mendapat kesempatan setara dalam bisnis lewat akses digital.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Lenny N. Rosalin mengatakan melalui modul pembelajaran program tersebut menunjukkan komitmen keduanya mengembangkan potensi usaha perempuan dan pasar Indonesia. Harapannya, KUMPUL dan Microsoft dapat terus mendukung entrepreneur yang bergerak di bidang tersebut untuk mampu menciptakan dampak lebih besar pada startup mereka melalui strategic partnership dan mentorship.
"Diharapkan dapat mendorong peningkatan inkubasi bisnis yang juga disertai dengan peningkatan keterampilan perempuan dalam digitalisasi teknologi yang berdampak positif pada usaha yang berkelanjutan," tuturnya.
"Melalui fleksibilitas waktu pelatihan yang ditawarkan dan ketersediaan bahasa isyarat di dalam materi pelatihan, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak peserta, termasuk di daerah yang belum terjangkau sebelumnya, sehingga mendukung pemenuhan target program digitalisasi 30 juta pelaku UMKM yang Pemerintah canangkan," ujar Business Strategy Director Microsoft Indonesia Wirahadikusumah, di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Menurut dia UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi terbesar di Indonesia berkontribusi terhadap lebih dari 60% PDB nasional di tahun 2020. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM bahkan menunjukkan bagaimana jumlah UMKM di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu mencapai 65,47 juta usaha di tahun 2019 dan setara dengan 99,99% total usaha di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sedikitnya 37 juta di antaranya dikelola perempuan. Hal ini menunjukkan besarnya potensi perempuan yang bergerak di bidang UMKM untuk mengambil bagian dalam penciptaan ekonomi digital yang inklusif. "Itulah sebabnya kami sangat senang dapat bekerjasama dengan Kumpul," kata dia.
Dia mengatakan inovasi tersebut didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Seluruh perempuan yang memiliki bisnis UMKM dapat mengikuti pembelajaran melalui platform tersebut.
Pembelajaran dilakukan mulai 27 Oktober 2022 hingga 30 Juni 2023 dengan modul-modul seperti Dasar Kemampuan Digital, Jago Jualan di Dunia Digital¸ Proyeksi Keuangan, dan Etika Digital. Guna memastikan materi pelatihan dapat dipahami dan bermanfaat, peserta UMKM akan diarahkan untuk mengikuti pre-test dan post-test di setiap modulnya. Harapannya, 2.000 UMKM yang mampu menunjukkan perkembangan keterampilan tertinggi akan dihubungkan dengan beragam mitra industri untuk mendapatkan mentorship lebih lanjut, serta mengeksplor potensi kolaborasi yang memungkinkan pertumbuhan bisnis.
CEO & Co-Founder Kumpul Faye Wongso menyatakan di berbagai studi, terbukti bahwa keberagaman dan inklusivitas bisa meningkatkan setidaknya 20-30% produktivitas dan pendapatan perusahaan. Program tersebut untuk mendukung keberagaman dan inklusivitas yang bisa meningkatkan ekonomi Indonesia dengan membuka peluang bagi perempuan untuk mendapat kesempatan setara dalam bisnis lewat akses digital.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Lenny N. Rosalin mengatakan melalui modul pembelajaran program tersebut menunjukkan komitmen keduanya mengembangkan potensi usaha perempuan dan pasar Indonesia. Harapannya, KUMPUL dan Microsoft dapat terus mendukung entrepreneur yang bergerak di bidang tersebut untuk mampu menciptakan dampak lebih besar pada startup mereka melalui strategic partnership dan mentorship.
"Diharapkan dapat mendorong peningkatan inkubasi bisnis yang juga disertai dengan peningkatan keterampilan perempuan dalam digitalisasi teknologi yang berdampak positif pada usaha yang berkelanjutan," tuturnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda