Hari Zoonosis Sedunia, Kementan Adakan Kegiatan Sosialisasi Digital
Selasa, 07 Juli 2020 - 11:12 WIB
Pertemuan virtual ini juga direncanakan akan dibuka oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH, Syamsul Ma'arif, mengatakan pengetahuan, sosialisasi dan edukasi tentang zoonosis ini memang sangat penting. Pasalnya, hewan memiliki ikatan dan manfaat untuk manusia, baik dalam interaksi sehari-hari dan penghidupan manusia. "Yang sering interaksi dengan kita yaitu hewan kesayangan, ternak yang menyediakan pangan, serat wol, penghidupan dan lain sebagainya, tapi kita harus tahu terkadang hewan juga bisa menularkan penyakit pada manusia maupun sebaliknya, yang disebut dengan zoonosis," papar Syamsul.
Sebagai catatan, menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), sekitar 60 persen penyakit infeksius pada manusia merupakan zoonosis dan 75 persen penyakit infeksi baru (Emerging Infectious Diseases) yang berasal dari hewan. Sedangkan, dari lima penyakit baru yang muncul pada manusia setiap tahun, tiga di antaranya berasal dari hewan. "Karena itu, tindakan pencegahan maupun pengendalian zoonosis pada ternak maupun hewan peliharaan merupakan hal yang sangat penting dalam melindungi kesehatan manusia," imbuh Syamsul.
Menurutnya, kolaborasi dan sinergi lintas sektor sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman zoonosis. Ia menilai perlu dilalukan pendekatan kolaborasi ini yang disebut dengan One Health. One health dilakukan oleh berbagai sektor di antaranya sektor kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan satwa liar.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH, Syamsul Ma'arif, mengatakan pengetahuan, sosialisasi dan edukasi tentang zoonosis ini memang sangat penting. Pasalnya, hewan memiliki ikatan dan manfaat untuk manusia, baik dalam interaksi sehari-hari dan penghidupan manusia. "Yang sering interaksi dengan kita yaitu hewan kesayangan, ternak yang menyediakan pangan, serat wol, penghidupan dan lain sebagainya, tapi kita harus tahu terkadang hewan juga bisa menularkan penyakit pada manusia maupun sebaliknya, yang disebut dengan zoonosis," papar Syamsul.
Sebagai catatan, menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), sekitar 60 persen penyakit infeksius pada manusia merupakan zoonosis dan 75 persen penyakit infeksi baru (Emerging Infectious Diseases) yang berasal dari hewan. Sedangkan, dari lima penyakit baru yang muncul pada manusia setiap tahun, tiga di antaranya berasal dari hewan. "Karena itu, tindakan pencegahan maupun pengendalian zoonosis pada ternak maupun hewan peliharaan merupakan hal yang sangat penting dalam melindungi kesehatan manusia," imbuh Syamsul.
Menurutnya, kolaborasi dan sinergi lintas sektor sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman zoonosis. Ia menilai perlu dilalukan pendekatan kolaborasi ini yang disebut dengan One Health. One health dilakukan oleh berbagai sektor di antaranya sektor kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan satwa liar.
(alf)
tulis komentar anda