Pembangunan Tol Trans Sumatera Kekurangan Dana Rp387 Triliun
Selasa, 07 Juli 2020 - 14:38 WIB
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa pembangunan jalan tol trans Sumatera mengalami kendala anggaran. Seperti diketahui tol Sumatera memiliki panjang sekitar 2.800 km yang terdiri dari backbone-nya yakni Bakauheni sampai Banda Aceh dengan sayap-sayapnya dari Bengkulu-Palembang, Padang-Pekanbaru, dan Sibolga-Medan.
“Kalo di tol Sumatera tidak ada kendala lahan, hanya pendanaan,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/7/2020).
( )
Dia mengungkapkan, bahwa total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tol Sumatera mencapai Rp500 triliun. Dia menuturkan bahwa dana yang sudah tersedia saat ini sebesar Rp.113 triliun. Dimana dana tersebut berasal dari perbankan sebesar Rp72,2 triliun, pemerintah sebesar Rp 21,6 triliun, dan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Hutama Karya yang merupakan pelaksana proyek sebesar Rp19,6 triliun.
“Jadi ada Rp113 triliun yang commited ya. Cuma ini yang sudah operasi tadi sepanjang 393 km. Sehingga masih dibutuhkan anggaran Rp387 triliun untuk selesaikan seluruhnya,” ungkapnya.
( )
Namun begitu jika tol Sumatera dikerjakan hanya dikerjakan backbond-nya saja, tanpa ruas-ruas sayap seperti Padang-Pekanbaru, Bengkulu-Palembang, dan Medan-Sibolga maka anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp266 triliun. Dari jumlah tersebut anggaran yang sudah tersedia sebesar Rp75 triliun.
“Dana dari perbankan Rp42,2 triliun, dukungan pemerintah Rp.16,1 triliun, PMN Rp17,1 triliun. Sehingga total anggaran yang dibutuhkan 191 triliun,” katanya.
Basuki menyebut terkait masalah ini sudah menjadi pembahasan Menteri BUMN, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menko Ekonomi, dan Kementerian Keuangan. Dimana akan ada opsi-opsi yang dirumuskan untuk pendanaan tol Sumatera.
“Ada beberapa option, beliau-beliau akan merumuskan, apakah akan dikeluarkan bond jangka panjang, itu pasti dengan jaminan pemerintah. Jadi ini khususnya tol Sumatera ini hanya pada pendanaan,” pungkasnya.
“Kalo di tol Sumatera tidak ada kendala lahan, hanya pendanaan,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/7/2020).
( )
Dia mengungkapkan, bahwa total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tol Sumatera mencapai Rp500 triliun. Dia menuturkan bahwa dana yang sudah tersedia saat ini sebesar Rp.113 triliun. Dimana dana tersebut berasal dari perbankan sebesar Rp72,2 triliun, pemerintah sebesar Rp 21,6 triliun, dan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Hutama Karya yang merupakan pelaksana proyek sebesar Rp19,6 triliun.
“Jadi ada Rp113 triliun yang commited ya. Cuma ini yang sudah operasi tadi sepanjang 393 km. Sehingga masih dibutuhkan anggaran Rp387 triliun untuk selesaikan seluruhnya,” ungkapnya.
( )
Namun begitu jika tol Sumatera dikerjakan hanya dikerjakan backbond-nya saja, tanpa ruas-ruas sayap seperti Padang-Pekanbaru, Bengkulu-Palembang, dan Medan-Sibolga maka anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp266 triliun. Dari jumlah tersebut anggaran yang sudah tersedia sebesar Rp75 triliun.
“Dana dari perbankan Rp42,2 triliun, dukungan pemerintah Rp.16,1 triliun, PMN Rp17,1 triliun. Sehingga total anggaran yang dibutuhkan 191 triliun,” katanya.
Basuki menyebut terkait masalah ini sudah menjadi pembahasan Menteri BUMN, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menko Ekonomi, dan Kementerian Keuangan. Dimana akan ada opsi-opsi yang dirumuskan untuk pendanaan tol Sumatera.
“Ada beberapa option, beliau-beliau akan merumuskan, apakah akan dikeluarkan bond jangka panjang, itu pasti dengan jaminan pemerintah. Jadi ini khususnya tol Sumatera ini hanya pada pendanaan,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda