Punya Harta Karun Mineral Rp20.272 Triliun, Arab Saudi Serius Garap Sektor Tambang
Kamis, 03 November 2022 - 10:26 WIB
SYDNEY - Arab Saudi sedang mencari investasi dari penambang Australia untuk mendukung proyek senilai USD170 miliar atau setara Rp2.650 triliun (Kurs Rp15.594 per USD), dalam upaya membangun industri pertambangan dan mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak dekade ini.
Pihak kerajaan mengatakan, mereka berada di atas deposit mineral senilai USD1,3 triliun setara Rp20.272 triliun yang belum dimanfaatkan termasuk tembaga, seng, fosfat, dan emas. Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Saudi, Bandar bin Ibrahim Al-Khorayef berada di Australia pekan ini untuk meningkatkan minat investasi.
"Penambang Australia harus datang, menjelajah, melakukan penambangan -sama seperti yang mereka lakukan di sini," katanya dalam sebuah wawancara di Sydney.
Arab Saudi seperti diketahui sedang berupaya mewujudkan Visi 2030 untuk mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil dan merangkul beragam industri, mulai dari pertambangan hingga energi terbarukan dan manufaktur.
Dari investasi sebesar USD170 miliar yang dicari untuk pertambangan, diperkirakan sekitar 60% akan berasal dari perusahaan swasta dan sisanya dari entitas milik negara.
Al-Khorayef mengatakan, dirinya telah bertemu dengan sejumlah penambang Australia dengan skala kecil, dan berharap untuk bertemu pemain yang lebih besar seperti BHP Group Ltd dan Rio Tinto Plc pada konferensi pertambangan besar di Sydney minggu ini.
Investor Saudi "tertarik pada sektor ini", katanya, tetapi negara itu tidak memiliki keahlian pertambangan domestik dan "Anda perlu memiliki mitra yang memahami sektor ini dengan cukup baik, dan tahu bagaimana memanfaatkan sumber daya."
Pihak kerajaan mengatakan, mereka berada di atas deposit mineral senilai USD1,3 triliun setara Rp20.272 triliun yang belum dimanfaatkan termasuk tembaga, seng, fosfat, dan emas. Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Saudi, Bandar bin Ibrahim Al-Khorayef berada di Australia pekan ini untuk meningkatkan minat investasi.
"Penambang Australia harus datang, menjelajah, melakukan penambangan -sama seperti yang mereka lakukan di sini," katanya dalam sebuah wawancara di Sydney.
Arab Saudi seperti diketahui sedang berupaya mewujudkan Visi 2030 untuk mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil dan merangkul beragam industri, mulai dari pertambangan hingga energi terbarukan dan manufaktur.
Dari investasi sebesar USD170 miliar yang dicari untuk pertambangan, diperkirakan sekitar 60% akan berasal dari perusahaan swasta dan sisanya dari entitas milik negara.
Al-Khorayef mengatakan, dirinya telah bertemu dengan sejumlah penambang Australia dengan skala kecil, dan berharap untuk bertemu pemain yang lebih besar seperti BHP Group Ltd dan Rio Tinto Plc pada konferensi pertambangan besar di Sydney minggu ini.
Investor Saudi "tertarik pada sektor ini", katanya, tetapi negara itu tidak memiliki keahlian pertambangan domestik dan "Anda perlu memiliki mitra yang memahami sektor ini dengan cukup baik, dan tahu bagaimana memanfaatkan sumber daya."
Lihat Juga :
tulis komentar anda