Kementan Kawal Pertumbuhan Petani Milenial Banjar
Sabtu, 05 November 2022 - 20:39 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) terus menggaungkan program regenerasi petani dalam upaya melahirkan wirausahawan muda pertanian. Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausahawan milenial melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Salah satunya dilakukan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Tak kurang dari USD55,3 juta digelontorkan IFAD untuk enam tahun program berjalan (2019-2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan sektor pertanian selama ini selalu terjaga dengan baik. Ada dua hal yang membuat sektor pertanian terus tumbuh positif. Pertama, optimalisasi budidaya atau produksi dengan menggunakan mekanisasi secara merata di semua daerah.
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
“Kedua, kita melakukan korporasi berskala besar, terutama di daerah penunjang ekspor seperti dalam mapping yang kita lakukan. Demikian juga dengan ekspor yang akan kita petakan secara baik,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/11/2022).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan harapannya melalui Program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari perdesaan dan meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
“Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di perdesaan. Tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” kata Dedi.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Untuk itu, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru yang merupakan UPT lingkup BPPSDMP Kementan selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Hotel Tree Park, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Salah satunya dilakukan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Tak kurang dari USD55,3 juta digelontorkan IFAD untuk enam tahun program berjalan (2019-2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan sektor pertanian selama ini selalu terjaga dengan baik. Ada dua hal yang membuat sektor pertanian terus tumbuh positif. Pertama, optimalisasi budidaya atau produksi dengan menggunakan mekanisasi secara merata di semua daerah.
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
“Kedua, kita melakukan korporasi berskala besar, terutama di daerah penunjang ekspor seperti dalam mapping yang kita lakukan. Demikian juga dengan ekspor yang akan kita petakan secara baik,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/11/2022).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan harapannya melalui Program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari perdesaan dan meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
“Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di perdesaan. Tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” kata Dedi.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Untuk itu, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru yang merupakan UPT lingkup BPPSDMP Kementan selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Hotel Tree Park, Kabupaten Banjar, Kalsel.
tulis komentar anda