Mendag Zulhas Sebut Harga Beras di Makassar Lebih Murah
Senin, 07 November 2022 - 07:46 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ( Mendag Zulhas ) menyampaikan, harga bahan pokok (bapok) di Makassar, Sulawesi Selatan, sangat terkendali. Bahkan harga sejumlah komoditas di bawah rata-rata nasional.
“Harga-harga bapok di Pasar Pabaeng-Baeng Makassar sangat terkendali, bahkan harganya di bawah rata-rata nasional. Beras Bulog di sini harganya Rp9.000/kg, sedangkan di Pulau Jawa Rp9.450/kg. Beras premium di sini Rp10.000-12.000/kg, jadi harga di sini termasuk yang termurah dibanding di Pulau Jawa,” kata Mendag Zulhas saat meninjau Pasar Pabaeng- Baeng di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/11/2022).
Berdasarkan pantauan rata-rata harian di Pasar Pabaeng-Baeng per Minggu (6/11/2022), komoditas- komoditas yang harganya stabil dibanding minggu lalu (28/10/2022) antara lain beras medium Rp9.000/kg, beras premium Rp11.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, minyak goreng curah Rp13.000/liter, MINYAKITA Rp14.000/liter, minyak goreng kemasan Rp21.000/liter, daging sapi Rp110.000/kg, dan cabai rawit merah Rp20.000/kg.
Sementara itu, komoditas yang harganya turun adalah tepung terigu dari Rp13.000/kg ke Rp12.000/kg, daging ayam ras dari Rp27.000/kg ke Rp25.000/kg, telur ayam ras dari Rp28.000/kg ke Rp22.000/kg, cabai merah keriting dari Rp25.000/kg ke Rp20.000/kg, cabai merah besar dari Rp20.000/kg ke Rp15.000/kg.
"Lalu, bawang merah dari Rp28.000/kg ke Rp25.000/kg, dan bawang putih dari Rp25.000/kg ke Rp22.000/kg," lanjutnya.
Mendag menambahkan, upaya stabilisasi harga oleh pemerintah menunjukkan hasil positif. Terlihat dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa secara nasional, pada Oktober 2022 terjadi deflasi umum sebesar 0,11%.
Sementara itu, kategori pangan bergejolak (volatile food) menunjukkan deflasi 1,62%. Deflasi terjadi karena sejumlah komoditas bapok menyumbang deflasi dominan pada Oktober 2022, antara lain cabai merah dengan deflasi 0,13%, telur ayam ras 0,06 persen, daging ayam ras 0,03%, cabai rawit 0,03%, minyak goreng 0,02%, bawang merah 0,01%, dan minyak goreng 0,02%. Di sisi lain, komoditas bapok yang menyumbang inflasi yaitu tempe 0,01% dan beras 0,03%.
“Harga-harga bapok di Pasar Pabaeng-Baeng Makassar sangat terkendali, bahkan harganya di bawah rata-rata nasional. Beras Bulog di sini harganya Rp9.000/kg, sedangkan di Pulau Jawa Rp9.450/kg. Beras premium di sini Rp10.000-12.000/kg, jadi harga di sini termasuk yang termurah dibanding di Pulau Jawa,” kata Mendag Zulhas saat meninjau Pasar Pabaeng- Baeng di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/11/2022).
Berdasarkan pantauan rata-rata harian di Pasar Pabaeng-Baeng per Minggu (6/11/2022), komoditas- komoditas yang harganya stabil dibanding minggu lalu (28/10/2022) antara lain beras medium Rp9.000/kg, beras premium Rp11.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, minyak goreng curah Rp13.000/liter, MINYAKITA Rp14.000/liter, minyak goreng kemasan Rp21.000/liter, daging sapi Rp110.000/kg, dan cabai rawit merah Rp20.000/kg.
Sementara itu, komoditas yang harganya turun adalah tepung terigu dari Rp13.000/kg ke Rp12.000/kg, daging ayam ras dari Rp27.000/kg ke Rp25.000/kg, telur ayam ras dari Rp28.000/kg ke Rp22.000/kg, cabai merah keriting dari Rp25.000/kg ke Rp20.000/kg, cabai merah besar dari Rp20.000/kg ke Rp15.000/kg.
"Lalu, bawang merah dari Rp28.000/kg ke Rp25.000/kg, dan bawang putih dari Rp25.000/kg ke Rp22.000/kg," lanjutnya.
Mendag menambahkan, upaya stabilisasi harga oleh pemerintah menunjukkan hasil positif. Terlihat dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa secara nasional, pada Oktober 2022 terjadi deflasi umum sebesar 0,11%.
Sementara itu, kategori pangan bergejolak (volatile food) menunjukkan deflasi 1,62%. Deflasi terjadi karena sejumlah komoditas bapok menyumbang deflasi dominan pada Oktober 2022, antara lain cabai merah dengan deflasi 0,13%, telur ayam ras 0,06 persen, daging ayam ras 0,03%, cabai rawit 0,03%, minyak goreng 0,02%, bawang merah 0,01%, dan minyak goreng 0,02%. Di sisi lain, komoditas bapok yang menyumbang inflasi yaitu tempe 0,01% dan beras 0,03%.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda