Kapal Pinisi Berusia 107 Tahun Asal Norwegia Sandar di Priok, Ada Apa?
Selasa, 08 November 2022 - 08:05 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut yang berinisiatif melakukan ekspedisi keliling dunia menggunakan kapal pinisi , untuk membawa misi menjaga kelestarian laut dunia.
Baca juga: Kereta Cepat Bikin Jakarta-Surabaya Ditempuh Hanya 4 Jam, Begini Rencana Menhub
"Saya mengapresiasi ekspedisi yang dilakukan menggunakan kapal pinisi. Ini merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran laut bagi masa depan kehidupan kita,” ujar Menhub saat mengunjungi kapal pinisi asal Norwegia yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, dikutip Selasa (8/11/2022).
Menhub mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki visi menjadi negara poros maritim dunia. Oleh karenanya, Menhub menyambut baik kedatangan kapal pinisi yang membawa para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut dari Norwegia.
“Terima kasih telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan pelabuhan singgah dari ekspedisi ini. Saya berharap, momen ini dapat digunakan untuk saling bertukar pengalaman dan meningkatkan potensi kerja sama pembangunan sektor maritim dunia yang berkelanjutan,” tutur Menhub.
Melalui ekspedisi ini, para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut asal Norwegia ingin menyampaikan pesan kepada dunia terkait pentingnya upaya bersama yang harus dilakukan, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di sektor maritim, seperti perubahan iklim dan isu pencemaran laut.
Menhub juga menyampaikan bahwa pada tahun ini Indonesia akan memegang Presidensi KTT G20. Memanfaatkan momen ini, Indonesia mendorong negara-negara anggota G20 melakukan perbaikan bersama untuk dunia yang lebih baik di masa depan.
Kapal pinisi bernama Statsraad Lehmkuhl tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu 6 November 2022, membawa sebanyak 147 penumpang. Dijadwalkan, kapal berusia 107 tahun ini akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok hingga 9 November 2022 sebelum melanjutkan perjalanannya ke negara lain dalam kegiatan bernama “One Ocean Expedition”.
Kapal setinggi 98 meter ini mulai berlayar dari Norwegia pada Agustus 2021 lalu, dan telah berlayar mengunjungi 36 pelabuhan di dunia, salah satunya Indonesia. Kapal ini berlayar keliling dunia selama 20 bulan, menempuh perjalanan sekitar 55.000 mil laut dan akan kembali ke Norwegia pada April 2023.
Baca juga: Kereta Cepat Bikin Jakarta-Surabaya Ditempuh Hanya 4 Jam, Begini Rencana Menhub
"Saya mengapresiasi ekspedisi yang dilakukan menggunakan kapal pinisi. Ini merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran laut bagi masa depan kehidupan kita,” ujar Menhub saat mengunjungi kapal pinisi asal Norwegia yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, dikutip Selasa (8/11/2022).
Menhub mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki visi menjadi negara poros maritim dunia. Oleh karenanya, Menhub menyambut baik kedatangan kapal pinisi yang membawa para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut dari Norwegia.
“Terima kasih telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan pelabuhan singgah dari ekspedisi ini. Saya berharap, momen ini dapat digunakan untuk saling bertukar pengalaman dan meningkatkan potensi kerja sama pembangunan sektor maritim dunia yang berkelanjutan,” tutur Menhub.
Melalui ekspedisi ini, para ilmuwan dan pemerhati lingkungan laut asal Norwegia ingin menyampaikan pesan kepada dunia terkait pentingnya upaya bersama yang harus dilakukan, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di sektor maritim, seperti perubahan iklim dan isu pencemaran laut.
Menhub juga menyampaikan bahwa pada tahun ini Indonesia akan memegang Presidensi KTT G20. Memanfaatkan momen ini, Indonesia mendorong negara-negara anggota G20 melakukan perbaikan bersama untuk dunia yang lebih baik di masa depan.
Kapal pinisi bernama Statsraad Lehmkuhl tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu 6 November 2022, membawa sebanyak 147 penumpang. Dijadwalkan, kapal berusia 107 tahun ini akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok hingga 9 November 2022 sebelum melanjutkan perjalanannya ke negara lain dalam kegiatan bernama “One Ocean Expedition”.
Kapal setinggi 98 meter ini mulai berlayar dari Norwegia pada Agustus 2021 lalu, dan telah berlayar mengunjungi 36 pelabuhan di dunia, salah satunya Indonesia. Kapal ini berlayar keliling dunia selama 20 bulan, menempuh perjalanan sekitar 55.000 mil laut dan akan kembali ke Norwegia pada April 2023.
(uka)
tulis komentar anda