Tembus Rp901 Triliun, Realisasi Investasi Non-Migas Lampui Target Jokowi
Jum'at, 11 November 2022 - 09:57 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi di luar minyak dan gas (non-migas) di Indonesia sudah menembus Rp901 triliun. Raihan investasi itu mencapai 104,8% dibanding target dalam RPJM yang sebesar Rp858,5 triliun.
Tak hanya itu, realisasi investasi tadi juga telah melampaui target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp900 triliun, atau sebesar 100,1%.
"Realisasi investasi di luar hulu migas ini bisa mencapai Rp901 triliun. Jauh dari yang ditargetkan Rp800 triliun," ungkap Bahlil pada Indonesia Investment Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11/2022).
Tak hanya itu, capaian yang membanggakan dirinya adalah rencana pemerintah dalam pemerataan ekonomi daerah sudah terlaksana. Hal ini terlihat dari nilai realisasi investasi luar Jawa yang telah melampaui realisasi investasi di Jawa.
Realisasi untuk luar Jawa tercatat mencapai Rp468,2 triliun. Sedangkan untuk Pulau Jawa sebesar Rp432,8 triliun.
"Biasanya Jawa selalu menjadi tujuan utama, kini tidak lagi jadi tujuan utama. Untuk investasi luar Jawa kini sudah sebesar 52%," bebernya.
Baca Juga
Tak hanya itu, realisasi investasi tadi juga telah melampaui target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp900 triliun, atau sebesar 100,1%.
"Realisasi investasi di luar hulu migas ini bisa mencapai Rp901 triliun. Jauh dari yang ditargetkan Rp800 triliun," ungkap Bahlil pada Indonesia Investment Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11/2022).
Tak hanya itu, capaian yang membanggakan dirinya adalah rencana pemerintah dalam pemerataan ekonomi daerah sudah terlaksana. Hal ini terlihat dari nilai realisasi investasi luar Jawa yang telah melampaui realisasi investasi di Jawa.
Realisasi untuk luar Jawa tercatat mencapai Rp468,2 triliun. Sedangkan untuk Pulau Jawa sebesar Rp432,8 triliun.
"Biasanya Jawa selalu menjadi tujuan utama, kini tidak lagi jadi tujuan utama. Untuk investasi luar Jawa kini sudah sebesar 52%," bebernya.
(uka)
tulis komentar anda