Tak Mempan Diblokir, Ini Cara Rusia Akali Sanksi Impor Barat

Jum'at, 11 November 2022 - 15:53 WIB
Sanksi larangan impor yang diterapkan Barat tak efektif dengan langkah impor paralel yang dilakukan Rusia. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Lebih dari USD12 miliar barang yang diblokir oleh sanksi berhasil diimpor Rusia dari negara pihak ketiga tahun ini. Hal itu menegasikan sanksi impor yang diterapkan Barat untuk menghukum Rusia atas operasi militernya di Ukraina.

Wakil Kepala Pertama Layanan Bea Cukai Federal Rusia Ruslan Davydov mengungkapkan, volume impor paralel ke Rusia dapat melebihi nilai USD15 miliar atau sekira Rp232,5 triliun pada akhir tahun. Impor paralel memungkinkan pengiriman produk yang diminati di pasar Rusia melalui negara ketiga tanpa izin dari pemegang merek dagang. Misalnya, vendor Rusia diizinkan untuk membeli iPhone dari Turki, bukan langsung dari pemasok.



"Data pada akhir Oktober adalah USD12,6 miliar dalam impor paralel dan 1,6 juta ton. Perkiraan hati-hati pada akhir tahun adalah lebih dari USD15 miliar dan lebih dari 2 juta ton," kata Davydov seperti dilansir RT.com, yang dikutip Jumat (11/11/2022).

Pemerintah Rusia melegalkan impor paralel pada bulan Maret untuk memenuhi permintaan barang asing setelah banyak merek internasional mulai menghentikan bisnis di negara itu di tengah sanksi Barat.



Langkah tersebut melibatkan impor barang asli, tetapi melalui jalur pasokan alternatif. Daftar barang untuk impor paralel disetujui oleh Kementerian Perdagangan Rusia dan dapat diubah ketika kebutuhan akan produk baru muncul. Namun, sebuah merek dapat ditambahkan ke daftar impor paralel hanya jika perusahaan pemiliknya meninggalkan pasar Rusia, menghentikan pengiriman, atau menghentikan produksi di Rusia.

Dalam pernyataan sebelumnya, Davydov mengatakan volume impor paralel telah tumbuh sekitar 12% setiap bulan sejak Maret. Menurut para ahli, sekarang membuat 15-20% dari total volume impor non-makanan ke Rusia.



Sejak Maret, daftar impor paralel telah diperbarui beberapa kali. Kategori barang yang paling umum termasuk elektronik, peralatan rumah tangga, barang konsumsi, kosmetik, parfum, dan bahkan senjata. Kementerian Perdagangan baru-baru ini memperbarui daftar impor paralel untuk memasukkan beberapa merek alkohol utama dan mainan dari perusahaan AS yang populer, termasuk Marvel, Disney Pixar, dan DC Comics.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More