Mengenal Loloh Cemcem, Minuman Khas Bali yang Mencuri Perhatian Tamu G20
Selasa, 15 November 2022 - 16:48 WIB
Loloh merupakan jamu tradisional yang biasanya dikonsumsi masyarakat Bali untuk menjaga kesegaran tubuh. Umumnya, loloh ini berbahan kunyit atau temulawak. Tetapi di Desa Penglipuran, loloh yang dijual berbahan baku daun kecemcem.
Loloh Cemcem merupakan minuman tradisional yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Namun Loloh Cemcem dalam kemasan botol air mineral seperti ini baru booming sekitar tahun 2014-2015.
Sejak tahun 2011, Loloh Cemcem mulai mencuri perhatian masyarakat dan wisatawan di seluruh penjuru Bali. Kini minuman ini bisa dijumpai di beberapa tempat lain seperti restoran, warung makan, toko oleh-oleh, dan sebagainya dalam bentuk botolan atau penyajian yang lebih modern.
Meskipun termasuk dalam jenis jamu, tetapi rasa “Loloh Cemcem” berbeda dengan jamu lainnya. Dibuat dari daun cemcem atau yang biasa disebut kedondong hutan, minuman ini memiliki cita rasa yang unik. Ada kumpulan rasa asam, asin, manis, pedas, dan juga sedikit kecut.
Variasi rasa ini tercipta dari bahan-bahan penyusunnya. Daun cemcem memiliki cita rasa asam dan sedikit pahit, ditambahkan bumbu rujak sebagai penetralisir, serta daging kelapa muda untuk memberikan rasa gurih. Daun cemcem yang digunakan adalah campuran daun muda dan tua.
Cara pembuatannya juga masih sangat sederhana sehingga bisa dibuat sendiri di rumah. Daun cemcem yang ditumbuk atau diblender hingga hancur, disaring untuk mendapatkan sari-sarinya. Sari daun ini kemudian dicampur lagi dengan air dan bumbu rujak yang sudah dididihkan.
Selain untuk menyegarkan tubuh, Loloh Cemcem juga dipercaya berkhasiat mengobati panas dalam, melancarkan sembelit, dan bahkan bisa menurunkan tekanan darah. Meski memiliki cita rasa asam, loloh ini juga aman untuk penderita maag. Asalkan diminumnya tidak dalam keadaan perut kosong. Waktu terbaik menikmati loloh ini adalah dalam keadaan dingin.
Loloh Cemcem merupakan minuman tradisional yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Namun Loloh Cemcem dalam kemasan botol air mineral seperti ini baru booming sekitar tahun 2014-2015.
Sejak tahun 2011, Loloh Cemcem mulai mencuri perhatian masyarakat dan wisatawan di seluruh penjuru Bali. Kini minuman ini bisa dijumpai di beberapa tempat lain seperti restoran, warung makan, toko oleh-oleh, dan sebagainya dalam bentuk botolan atau penyajian yang lebih modern.
Meskipun termasuk dalam jenis jamu, tetapi rasa “Loloh Cemcem” berbeda dengan jamu lainnya. Dibuat dari daun cemcem atau yang biasa disebut kedondong hutan, minuman ini memiliki cita rasa yang unik. Ada kumpulan rasa asam, asin, manis, pedas, dan juga sedikit kecut.
Variasi rasa ini tercipta dari bahan-bahan penyusunnya. Daun cemcem memiliki cita rasa asam dan sedikit pahit, ditambahkan bumbu rujak sebagai penetralisir, serta daging kelapa muda untuk memberikan rasa gurih. Daun cemcem yang digunakan adalah campuran daun muda dan tua.
Cara pembuatannya juga masih sangat sederhana sehingga bisa dibuat sendiri di rumah. Daun cemcem yang ditumbuk atau diblender hingga hancur, disaring untuk mendapatkan sari-sarinya. Sari daun ini kemudian dicampur lagi dengan air dan bumbu rujak yang sudah dididihkan.
Selain untuk menyegarkan tubuh, Loloh Cemcem juga dipercaya berkhasiat mengobati panas dalam, melancarkan sembelit, dan bahkan bisa menurunkan tekanan darah. Meski memiliki cita rasa asam, loloh ini juga aman untuk penderita maag. Asalkan diminumnya tidak dalam keadaan perut kosong. Waktu terbaik menikmati loloh ini adalah dalam keadaan dingin.
(akr)
tulis komentar anda