Kemenhub Dukung Kemudahan Pergantian Awak Kapal/Crew Change
Rabu, 08 Juli 2020 - 14:37 WIB
Selain itu, pada pertemuan virtual Maritime Summit on Crew Change mendatang, Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, rencananya juga akan turut menandatangani Joint Ministerial Statement yang menyatakan dukungan dan komitmen Indonesia terhadap kemudahan pergantian awak kapal/crew change.
Capt Sudiono menjelaskan, dengan menandatangani Joint Statement ini, Indonesia menyatakan komitmennya untuk mengklasifikasikan Pelaut sebagai pekerja kunci, dengan demikian juga memfasilitasi pelaut untuk dapat bergerak bebas sebagai pekerja kunci yang memberikan pelayanan penting.
“Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan kemudahan-kemudahan di semua pihak bagi Pelaut dalam melakukan proses pergantian awak kapal/crew change dan proses repatriasi, tentunya sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” tutup Sudiono.
Sebagai informasi, Pertemuan Virtual Maritime Summit on Crew Change ini digagas oleh United Kingdom dengan undangan terbatas kepada 17 negara, yaitu Filipina, Indonesia, Jepang, India, Australia, Jerman, Prancis, Denmark, Norwegia, Belanda, Arab Saudi, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Singapura, Brazil, dan Kanada. Selain itu, Pertemuan ini juga dihadiri oleh 6 organisasi Internasional, yaitu IMO, UK Chamber of Shipping, International Chamber of Shipping, Maritime UK, ILO dan ITF.
Capt Sudiono menjelaskan, dengan menandatangani Joint Statement ini, Indonesia menyatakan komitmennya untuk mengklasifikasikan Pelaut sebagai pekerja kunci, dengan demikian juga memfasilitasi pelaut untuk dapat bergerak bebas sebagai pekerja kunci yang memberikan pelayanan penting.
“Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan kemudahan-kemudahan di semua pihak bagi Pelaut dalam melakukan proses pergantian awak kapal/crew change dan proses repatriasi, tentunya sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” tutup Sudiono.
Sebagai informasi, Pertemuan Virtual Maritime Summit on Crew Change ini digagas oleh United Kingdom dengan undangan terbatas kepada 17 negara, yaitu Filipina, Indonesia, Jepang, India, Australia, Jerman, Prancis, Denmark, Norwegia, Belanda, Arab Saudi, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Singapura, Brazil, dan Kanada. Selain itu, Pertemuan ini juga dihadiri oleh 6 organisasi Internasional, yaitu IMO, UK Chamber of Shipping, International Chamber of Shipping, Maritime UK, ILO dan ITF.
(ars)
tulis komentar anda