Menteri PPN/Bappenas Ungkap Pentingnya Reindustrialisasi
Selasa, 22 November 2022 - 11:06 WIB
JAKARTA - Kementerian PPN/Bappenas mengajak semua pemangku kepentingan untuk berpikir dan menyusun kembali strategi bangsa ini ke depan. Ajakan itu dalam rangka reindustrialisasi, dan menempatkan industri dalam peta dan makro Indonesia.
"Reindustrialisasi untuk percepatan pembangunan untuk kesejahteraan,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, di acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) di Bali, pada 21-22 November 2022. Acara itu mengusung tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation”.
Reindustrialisasi akan menjadi kunci penting transformasi ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid-19. Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, peningkatan share industri pengolahan terhadap produk domestik bruto juga menjadi prioritas.
“Industrialisasi ke depan harus menjawab kebutuhan lifestyle baru, yang sustainable, smart, and functional. Konsumen-konsumen kita semakin pandai, semakin smart, maunya affordable dan canggih. Dengan demikian, juga model-model bisnis akan berubah, permintaan tenaga kerja berubah dan demikian juga cara pembiayaan juga berubah,” ujar Menteri Suharso.
Acara IDF 2022 dimulai dengan kuliah umum “The Importance of Structural Transformation in the Manufacturing Sector to Support Post-pandemic Economic Recovery and Sustained Growth” dari Minister of the Popular Power for Planning Venezuela periode 1992-1993 Ricardo Hausmann, tanggapan dari Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2016-2019 Bambang Brodjonegoro. Di Marketplace Sessions, IDF 2022 memberikan ruang interaksi dan bertukar ide serta gagasan terkait masa depan industrialisasi untuk pembangunan Indonesia.
“Selain membahas tentang masa depan industrialisasi Indonesia dan perannya untuk mencapai Visi Indonesia 2045, IDF juga menjadi ajang diluncurkannya Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045 dan Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti.
"Reindustrialisasi untuk percepatan pembangunan untuk kesejahteraan,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, di acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) di Bali, pada 21-22 November 2022. Acara itu mengusung tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation”.
Reindustrialisasi akan menjadi kunci penting transformasi ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid-19. Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, peningkatan share industri pengolahan terhadap produk domestik bruto juga menjadi prioritas.
“Industrialisasi ke depan harus menjawab kebutuhan lifestyle baru, yang sustainable, smart, and functional. Konsumen-konsumen kita semakin pandai, semakin smart, maunya affordable dan canggih. Dengan demikian, juga model-model bisnis akan berubah, permintaan tenaga kerja berubah dan demikian juga cara pembiayaan juga berubah,” ujar Menteri Suharso.
Acara IDF 2022 dimulai dengan kuliah umum “The Importance of Structural Transformation in the Manufacturing Sector to Support Post-pandemic Economic Recovery and Sustained Growth” dari Minister of the Popular Power for Planning Venezuela periode 1992-1993 Ricardo Hausmann, tanggapan dari Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2016-2019 Bambang Brodjonegoro. Di Marketplace Sessions, IDF 2022 memberikan ruang interaksi dan bertukar ide serta gagasan terkait masa depan industrialisasi untuk pembangunan Indonesia.
“Selain membahas tentang masa depan industrialisasi Indonesia dan perannya untuk mencapai Visi Indonesia 2045, IDF juga menjadi ajang diluncurkannya Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045 dan Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti.
(uka)
tulis komentar anda