Tips Mengelola Keuangan saat Resesi, Ini Rahasianya
Rabu, 23 November 2022 - 18:58 WIB
JAKARTA - Perencanaan keuangan menjadi hal yang mutlak untuk menghadapi situasi ekonomi yang diramalkan gelap tahun depan. Perencanaan keuangan bertujuan untuk meminimalisir dampak ekonomi yang memburuk terdampak resesi global.
"Langkah pertama, memastikan penghasilan kita tidak boleh lebih besar dari pengeluaran. Itu paling penting dan kita perlu tracking sebulan sebelumnya untuk apa saja," kata Financial Planer Herfina Edward dalam Podcast Aksi Nyata melalui kanal YouTube Perindo, Rabu (23/11/2022).
Adapun langkah kedua perlu menyisihkan pendapatan untuk ditabung secara konsisten. Bukan masalah besarannya, akan tetapi yang paling penting adalah melatih kedisiplinan. "Harus bisa menentukan berapa yang disisihkan. Apakah 5% dari income atau Rp50.000 per minggu yang penting konsisten dulu," jelasnya.
Langkah ketiga, mempunyai asuransi baik kesehatan maupun ketenagakerjaan. Hal itu untuk melindungi diri sehingga tidak menggunakan tabungan ketika ada kebutuhan darurat. "Dari sana kalau mulai tabungan terkumpul, baru mulai cek, instrumen invetasi, ada reksadana, atau deposito," kata Herfina.
Di sisi lain, jika ingin memulai invetasi disarankan untuk memperkuat literasi dengan cara mengenal berbagai macam instrumen investasi berserta risikonya. Ia menyarankan bagi pemula untuk memilih investasi yang rendah risiko. "Investasi juga ada tahapannya, mulai dari low risk setelah itu high risk yang sesuai dengan tujuan jangka panjang kita," kata dia.
"Langkah pertama, memastikan penghasilan kita tidak boleh lebih besar dari pengeluaran. Itu paling penting dan kita perlu tracking sebulan sebelumnya untuk apa saja," kata Financial Planer Herfina Edward dalam Podcast Aksi Nyata melalui kanal YouTube Perindo, Rabu (23/11/2022).
Adapun langkah kedua perlu menyisihkan pendapatan untuk ditabung secara konsisten. Bukan masalah besarannya, akan tetapi yang paling penting adalah melatih kedisiplinan. "Harus bisa menentukan berapa yang disisihkan. Apakah 5% dari income atau Rp50.000 per minggu yang penting konsisten dulu," jelasnya.
Langkah ketiga, mempunyai asuransi baik kesehatan maupun ketenagakerjaan. Hal itu untuk melindungi diri sehingga tidak menggunakan tabungan ketika ada kebutuhan darurat. "Dari sana kalau mulai tabungan terkumpul, baru mulai cek, instrumen invetasi, ada reksadana, atau deposito," kata Herfina.
Di sisi lain, jika ingin memulai invetasi disarankan untuk memperkuat literasi dengan cara mengenal berbagai macam instrumen investasi berserta risikonya. Ia menyarankan bagi pemula untuk memilih investasi yang rendah risiko. "Investasi juga ada tahapannya, mulai dari low risk setelah itu high risk yang sesuai dengan tujuan jangka panjang kita," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda