Sudah Dapat Izin, Bulog Akan Impor Beras untuk Jaga Stok

Rabu, 23 November 2022 - 19:45 WIB
Bulog akan mengimpor beras untuk menjaga stok cadangan beras pemerintah. Foto/Dok
JAKARTA - Perum Bulog akhirnya akan melakukan impor beras premium dalam waktu dekat ini. Langkah tersebut menyusul rendahnya serapan beras yang dilakukan BUMN pangan tersebut.



Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan, keputusan impor beras premium sudah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas bersama dengan Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian, dan sejumlah kementerian terkait.



Dia mengungkap, impor tersebut dilakukan setelah serapan beras dalam negeri tidak lagi tersedia. Sementara, Bulog harus menyediakan kebutuhan komoditas primer bagi masyarakat untuk jangka waktu tertentu.

"Alternatif manakala bila tidak bisa terpenuhi dari dalam negeri, maka kita supply (impor) dari luar," ungkap Buwas, Rabu (23/11/2022).

Meski sudah mengantongi izin impor dari pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, Buwas enggan menyebut negara mana saja yang masuk dalam daftar pengimpor untuk tahun ini, termasuk jumlah beras yang dibutuhkan dan waktu pelaksanaan impornya.

Buwas hanya merinci ada beberapa negara yang tercatat mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri sebanyak 500.000 ton. Negara yang dimaksud adalah Thailand, Pakistan, Myanmar, Vietnam, ada beberapa negara lain.

Hanya saja beberapa negara tetangga memiliki kebijakan pembatasan ekspor beras ke negara lain. Jadi belum pasti akan menjadi supplier Indonesia.

"Ada beberapa negara yang memproduksi beras, Thailand, Pakistan, Myanmar, Vietnam. Ada beberapa negara yang secara kebijakan tidak mudah mengekspor. Ini bagaimana peran Bulog untuk bisa intervensi ke sana sehingga mereka mau memberikan stok kepada kita," kata dia.

Kebijakan impor beras premium pun dilakukan setelah Kementerian Pertanian (Kementan) tidak mampu menyediakan 600.000 ton beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) kepada Bulog. Padahal, pihak Kementan sudah menjanjikan sebelumnya.



"Satu bulan lalu sudah disanggupi (beras) akan menyuplai beras untuk CBP itu sebanyak 600.000 ton, tapi sampai hari ini tidak ada realisasinya. Dalam keputusan rakortas, alternatif untuk ketahanan pangan dan ketersediaan bukan maunya Bulog, Bulog ini berdasarkan penugasan, keputusan rakortas dan itu sudah dipertimbangkan segala macam," kata dia.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More