Indonesia Bisa Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru dari Ekonomi Sirkular
Selasa, 29 November 2022 - 11:38 WIB
JAKARTA - Korporasi di Indonesia diharapkan segera mengaplikasikan circular economy atau ekonomi sirkular . Pasalnya ekonomi sirkular bisa menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru hingga 2030.
Hal itu dikatakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia yang juga mantan Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro ketika memberikan sambutan di acara penganugerahan Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022, digelar di Jakarta.
Bambang Brodjonegoro yang juga merupakan Chairman Board of Trustee National Center Sustainability Report (NCSR) ini menuturkan bahwa transisi ke ekonomi sirkular akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp593-Rp638 triliun atau setara dengan 2,3%-2,5% PDB pada 2030.
(Baca juga:Kolaborasi Digitalisasi Sampah Dorong Ekonomi Sirkular)
“Kami berharap ke depannya korporasi dapat menciptakan circular economy karena ini adalah peluang bisnis saat ini,” kata Bambang Brodjonegoro dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/11/2022).
Menurut dia, circular economy tidak hanya sekedar program melalui kegiatan CSR atau charity, tetapi menjadi bagian dari model bisnis baru. Karena dengan menerapkan sirkular ekonomi, dapat mendorong terciptanya 4,4 juta lapangan kerja baru hingga 2030.
Transisi ke circular economy, lanjut Bambang Brodjonegoro, akan meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp593-Rp638 triliun atau setara dengan 2,3%-2,5% PDB pada 2030. “Dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, lembaga keuangan dan organisasi penelitian,” ujarnya.
(Baca juga:Penerapan Ekonomi Sirkular Beri Banyak Keuntungan Sektor Industri)
Ekonomi sirkular merupakan pendekatan sistem ekonomi melingkar, dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai tambah dari suatu bahan mentah, komponen, dan produk. Sehingga mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Hal itu dikatakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia yang juga mantan Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro ketika memberikan sambutan di acara penganugerahan Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022, digelar di Jakarta.
Bambang Brodjonegoro yang juga merupakan Chairman Board of Trustee National Center Sustainability Report (NCSR) ini menuturkan bahwa transisi ke ekonomi sirkular akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp593-Rp638 triliun atau setara dengan 2,3%-2,5% PDB pada 2030.
(Baca juga:Kolaborasi Digitalisasi Sampah Dorong Ekonomi Sirkular)
“Kami berharap ke depannya korporasi dapat menciptakan circular economy karena ini adalah peluang bisnis saat ini,” kata Bambang Brodjonegoro dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/11/2022).
Menurut dia, circular economy tidak hanya sekedar program melalui kegiatan CSR atau charity, tetapi menjadi bagian dari model bisnis baru. Karena dengan menerapkan sirkular ekonomi, dapat mendorong terciptanya 4,4 juta lapangan kerja baru hingga 2030.
Transisi ke circular economy, lanjut Bambang Brodjonegoro, akan meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp593-Rp638 triliun atau setara dengan 2,3%-2,5% PDB pada 2030. “Dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, lembaga keuangan dan organisasi penelitian,” ujarnya.
(Baca juga:Penerapan Ekonomi Sirkular Beri Banyak Keuntungan Sektor Industri)
Ekonomi sirkular merupakan pendekatan sistem ekonomi melingkar, dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai tambah dari suatu bahan mentah, komponen, dan produk. Sehingga mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Lihat Juga :
tulis komentar anda