Gandeng Telkomsat, Mitratel Garap Satelit Backhaul
Rabu, 30 November 2022 - 22:52 WIB
JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menandatangani kontrak Perjanjian Kerja Sama (PKS) Jasa Layanan Konektivitas Satelit (Satelit Backhaul) dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat).
Direktur Utama Mitratel Theodorus A Hartoko menngatakan, sinergi dua anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tersebut direalisasikan dalam bentuk kerja sama pemanfaatan infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak secara bersama-sama.
Pasalnya, dalam penyediaan konektivitas tentunya harus dilakukan oleh pihak yang memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam mengoperasikan, memelihara dan mengendalikan sistem komunikasi satelit di Indonesia, serta memiliki stasiun bumi.
Theodorus meyakini kerja sama tersebut akan dapat mempercepat program transformasi dan pemerataan digital di seluruh wilayah Indonesia. Konektivitas satelit ini juga melengkapi portofolio layanan konektivitas serat optik yang telah dimiliki Mitratel.
Menurut dia, konektivitas satelit akan memberikan solusi bagi operator telekomunikasi untuk memperluas jangkauan layanan di wilayah yang belum terjangkau serat optik dan terkendala kondisi geografis.
“Kami mendukung transformasi digital di seluruh Tanah Air melalui pembangunan jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh wilayah Indonesia. Solusi layanan dengan menggunakan satelit yang ditempatkan pada tower Mitratel dapat dimanfaatkan oleh seluruh operator seluler di Indonesia tanpa adanya kendala geografis,” ujarnya, Rabu (30/11/2022).
Adapun kemitraan kedua perusahaan mencakup penyediaan menara dan sistem komunikasi satelit sebagai jaringan penghubung antara BTS dengan pusat kontrol operator telekomunikasi. Selain itu juga disepakati skema pemasaran bersama, hingga pengoperasian dan pemeliharaan perangkat satelit.
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf menyatakan, kedua perusahaan juga akan memperkuat bisnis Telkom Group yang dapat dimanfaatkan seluruh operator telekomunikasi dalam mengembangkan layanan dan akses internet untuk masyarakat Indonesia.
Ini akan menjadi bundling infrastruktur menara telekomunikasi dengan sistem komunikasi satelit yang memiliki potensi sekitar 11.000 tower.
Direktur Utama Mitratel Theodorus A Hartoko menngatakan, sinergi dua anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tersebut direalisasikan dalam bentuk kerja sama pemanfaatan infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak secara bersama-sama.
Pasalnya, dalam penyediaan konektivitas tentunya harus dilakukan oleh pihak yang memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam mengoperasikan, memelihara dan mengendalikan sistem komunikasi satelit di Indonesia, serta memiliki stasiun bumi.
Theodorus meyakini kerja sama tersebut akan dapat mempercepat program transformasi dan pemerataan digital di seluruh wilayah Indonesia. Konektivitas satelit ini juga melengkapi portofolio layanan konektivitas serat optik yang telah dimiliki Mitratel.
Menurut dia, konektivitas satelit akan memberikan solusi bagi operator telekomunikasi untuk memperluas jangkauan layanan di wilayah yang belum terjangkau serat optik dan terkendala kondisi geografis.
“Kami mendukung transformasi digital di seluruh Tanah Air melalui pembangunan jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh wilayah Indonesia. Solusi layanan dengan menggunakan satelit yang ditempatkan pada tower Mitratel dapat dimanfaatkan oleh seluruh operator seluler di Indonesia tanpa adanya kendala geografis,” ujarnya, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga
Adapun kemitraan kedua perusahaan mencakup penyediaan menara dan sistem komunikasi satelit sebagai jaringan penghubung antara BTS dengan pusat kontrol operator telekomunikasi. Selain itu juga disepakati skema pemasaran bersama, hingga pengoperasian dan pemeliharaan perangkat satelit.
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf menyatakan, kedua perusahaan juga akan memperkuat bisnis Telkom Group yang dapat dimanfaatkan seluruh operator telekomunikasi dalam mengembangkan layanan dan akses internet untuk masyarakat Indonesia.
Ini akan menjadi bundling infrastruktur menara telekomunikasi dengan sistem komunikasi satelit yang memiliki potensi sekitar 11.000 tower.
(ind)
tulis komentar anda