Batasi Harga Minyak Rusia, AS Gabung dengan UE dan G7 Patok USD60/Barel

Minggu, 04 Desember 2022 - 04:24 WIB
Seorang pejabat senior Departemen Keuangan mengatakan, skalanya akan terbatas, lebih mahal, dan kurang dapat diandalkan, sehingga diyakini bakal mengurangi volume penjualan Rusia ke pasar negara berkembang dan mengurangi pendapatannya.

Soal angka USD60 per barel, pemerintah mengatakan, batas harga ditetapkan cukup tinggi untuk menjaga Rusia agar terus menjual minyak di pasar global.

Harga ditetapkan berdasarkan harga yang secara historis dijual Rusia untuk minyak dan berada di atas biaya produksinya. IMF memperkirakan harga impas biaya untuk produksi minyak Rusia mendekati USD30 hingga USD40 per barel.

Koalisi kapitalisasi harga akan meninjau kembali batas harga secara berkala -triwulanan atau semi-tahunan, menurut pejabat senior Departemen Keuangan- dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan pasar.

Pembatasan harga diyakini bakal membuat pasar negara berkembang untuk menawar diskon lebih dalam pada minyak Rusia. Sementara negara-negara seperti India, China dan Turki bukan bagian dari koalisi harga minyak, tetapi merupakan pembeli minyak Rusia.

Seorang pejabat senior Departemen Keuangan mengatakan, negara-negara itu akan menggunakan batas harga untuk menegosiasikan kesepakatan terbaik dan bahwa negosiasi di India dan Turki tidak dilakukan di tingkat negara tetapi sebagian besar oleh eksekutif perusahaan.

Pada akhir November, AS merilis pedoman terperinci tentang cara berpartisipasi secara legal dalam perdagangan atau pembiayaan minyak Rusia untuk membuatnya mulus bagi pembeli.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More