Tertekan Ancaman Resesi 2023, Rupiah Sore Ini Berkutat di Level Rp 15.657/USD
Selasa, 13 Desember 2022 - 18:48 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore ini, Selasa (13/12/2022). Terpantau, kurs Rupiah jatuh 29 point di level Rp 15.657 per USD.
Berdasarkan data JISDOR BI, mata uang Garuda juga tak berdaya melawan dolar AS usai terparkir di posisi Rp 15.661/USD. Raihan tersebut merosot dibandingkan awal pekan kemarin yang bertengger pada level Rp15.642 per USD.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini karena ada tekanan ancaman resesi yang digadang-gadang akan terjadi pada 2023.
"Isu resesi di tahun 2023 terus menjadi tranding topic diseluruh dunia. Apalagi para ekonom telah memperingatkan soal kemungkinan terjadi resesi," jelas Ibrahim dalam keterangannya.
Kemudian pada tingkat global, perekonomian diperkirakan akan menghadapi penurunan untuk dua kuartal pertama di tahun mendatang. Namun, menurut Ibrahim, meskipun ada indikasi yang jelas bahwa resesi akan terjadi, perekonomian di Indonesia diperkirakan akan tetap kuat di tengah-tengah prospek yang kurang baik.
Hal ini salah satunya didukung oleh tetap kuatnya produksi manufaktur dan konsumsi domestik yang tetap stabil. "Perekonomian negara-negara maju mengalami penurunan produksi manufaktur, sementara perekonomian negara-negara berkembang yaitu Indonesia, menunjukkan situasi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya," kata Ibrahim.
Di samping itu Ia memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (14/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif. Namun ditutup melemah di rentang Rp 15.640 - Rp 15.710/USD.
Berdasarkan data JISDOR BI, mata uang Garuda juga tak berdaya melawan dolar AS usai terparkir di posisi Rp 15.661/USD. Raihan tersebut merosot dibandingkan awal pekan kemarin yang bertengger pada level Rp15.642 per USD.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini karena ada tekanan ancaman resesi yang digadang-gadang akan terjadi pada 2023.
"Isu resesi di tahun 2023 terus menjadi tranding topic diseluruh dunia. Apalagi para ekonom telah memperingatkan soal kemungkinan terjadi resesi," jelas Ibrahim dalam keterangannya.
Baca Juga
Kemudian pada tingkat global, perekonomian diperkirakan akan menghadapi penurunan untuk dua kuartal pertama di tahun mendatang. Namun, menurut Ibrahim, meskipun ada indikasi yang jelas bahwa resesi akan terjadi, perekonomian di Indonesia diperkirakan akan tetap kuat di tengah-tengah prospek yang kurang baik.
Hal ini salah satunya didukung oleh tetap kuatnya produksi manufaktur dan konsumsi domestik yang tetap stabil. "Perekonomian negara-negara maju mengalami penurunan produksi manufaktur, sementara perekonomian negara-negara berkembang yaitu Indonesia, menunjukkan situasi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya," kata Ibrahim.
Di samping itu Ia memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (14/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif. Namun ditutup melemah di rentang Rp 15.640 - Rp 15.710/USD.
(akr)
tulis komentar anda