Wilmar Padi Indonesia Optimalkan Produk Samping

Rabu, 14 Desember 2022 - 21:37 WIB
Tak hanya itu, ia pun menjawab terkait isu monopoli beras oleh Wilmar. Menurutnya, penyerapan yang dilakukan oleh perusahaan masih sangat kecil dibanding total produksi di Indonesia. “Contohnya, penyerapan gabah di Jawa Timur hanya 2,93%, Banten 0,75% dan Lampung 0,53%,” jelasnya.

(Baca juga:Wilmar Pasok Tandan Kosong untuk Budidaya Jamur)

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin berpesan agar Wilmar turut menggandeng penggilingan kecil dan menengah agar dapat menyerap produk seperti menir yang biasa digunakan untuk bahan tepung beras, bekatul, dan sekam.

“Kalau Wilmar bukan hanya produksi beras, tapi ada bekatul, menirnya, sekam. Ini kan dijual semua, bisa jadi rice bran oil. Jadi turunannya banyak. Kalau penggilingan kecil hanya punya penggilingan sama gabah. Bekatulnya belum tentu mereka bisa pilah,” kata Sudin.

Ia mengatakan jika hal tersebut dilakukan maka bisa memberikan dampak yang besar lagi terhadap masyarakat. “Ini mereka kumpulkan dan dijual. (Penggilingan) yang kecil suplai yang besar. Yang besar bantu yang kecil. Selama ini (bekatul) masih dianggap sampah,” katanya.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More