Rupiah Ditutup Melemah 10 Poin di Level Rp15.593 per dolar AS
Jum'at, 23 Desember 2022 - 17:07 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 10 poin di level Rp 15.593 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Jumat (23/12/2022). Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan rupiah ini berbanding terbalik dengan kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal IV tahun ini yang cukup baik.
"Para ekonom menilai perekonomian Indonesia melanjutkan kinerja yang cukup apik. Hal itu terlihat dari berbagai indikator yang tetap baik dan membaik," ujar Ibrahim dalam pernyataannya, Jumat (23/12/2022).
Baca Juga: Tekuk Dolar AS, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.587
Adapun salah satu indikator yang mendukung adalah angka inflasi di dua bulan terakhir dapat dikendalikan oleh Pemerintah, sehingga secara year to date (ytd) inflasi baru mencapai 4,82 persen pada November.
"Jika kita gunakan asumsi tingkat inflasi rata-rata di bulan Desember, maka inflasi akhir tahun 2022 diperkirakan berada pada kisaran 5,4 persen hingga 5,6 persen lebih baik dibandingkan dengan konsensus pasar yang memperkirakan inflasi akhir tahun bisa tembus 6,7 persen," papar Ibrahim.
Kemudian, indikator selanjutnya adalah kinerja neraca perdagangan Indonesia masih sangat baik dengan dukungan sektor komoditas. Pada bulan November, neraca Perdagangan mencatatkan angka USD5,16 miliar atau melanjutkan surplus sepanjang 31 bulan terakhir.
Dengan neraca perdagangan tersebut, menurut Ibrahim Indonesia dapat dipastikan Neraca Transaksi Berjalan (NTB) atau Current Account Balance Indonesia akan mengalami surplus dalam kisaran 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan pekan depan, Senin (26/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.580 - Rp 15.650.
"Para ekonom menilai perekonomian Indonesia melanjutkan kinerja yang cukup apik. Hal itu terlihat dari berbagai indikator yang tetap baik dan membaik," ujar Ibrahim dalam pernyataannya, Jumat (23/12/2022).
Baca Juga: Tekuk Dolar AS, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.587
Adapun salah satu indikator yang mendukung adalah angka inflasi di dua bulan terakhir dapat dikendalikan oleh Pemerintah, sehingga secara year to date (ytd) inflasi baru mencapai 4,82 persen pada November.
"Jika kita gunakan asumsi tingkat inflasi rata-rata di bulan Desember, maka inflasi akhir tahun 2022 diperkirakan berada pada kisaran 5,4 persen hingga 5,6 persen lebih baik dibandingkan dengan konsensus pasar yang memperkirakan inflasi akhir tahun bisa tembus 6,7 persen," papar Ibrahim.
Kemudian, indikator selanjutnya adalah kinerja neraca perdagangan Indonesia masih sangat baik dengan dukungan sektor komoditas. Pada bulan November, neraca Perdagangan mencatatkan angka USD5,16 miliar atau melanjutkan surplus sepanjang 31 bulan terakhir.
Dengan neraca perdagangan tersebut, menurut Ibrahim Indonesia dapat dipastikan Neraca Transaksi Berjalan (NTB) atau Current Account Balance Indonesia akan mengalami surplus dalam kisaran 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan pekan depan, Senin (26/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.580 - Rp 15.650.
(nng)
tulis komentar anda