Pertahankan PROPER Emas, Intip Program Literasi Petrokimia Gresik
Jum'at, 30 Desember 2022 - 18:50 WIB
JAKARTA - Petrokimia Gresik , perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia berhasil mempertahankan PROPER EMAS yang merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dalam pengelolaan lingkungan .
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma’ruf Amin kepada Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo disaksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya di Jakarta, baru-baru ini.
Menteri LHK dalam laporannya menyampaikan bahwa terdapat 51 perusahaan dengan penilaian PROPER peringkat Emas, 170 perusahaan peringkat Hijau, 2.031 perusahaan peringkat Biru, 887 perusahaan peringkat Merah, 2 perusahaan peringkat Hitam, serta 59 perusahaan tidak dapat diumumkan karena sedang berproses di Ditjen Gakkum KLHK dan tidak lagi beroperasi.
Penilaian dilakukan oleh Dewan Pertimbangan PROPER yang imparsial, independen, dan beranggotakan dari unsur akademisi dan tokoh masyarakat. “Adapun variabel penilaian terus berkembang dari waktu ke waktu yang ditetapkan dan disusun secara konseptual,” ucap Menteri LHK.
Sementara usai menerima penghargaan, Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik menyadari jika lingkungan merupakan instrumen penting bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saing, apalagi saat ini Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia tengah berkompetisi menjadi leader di pasar internasional.
Untuk itu, perusahaan terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan tiap tahunnya yang saat ini telah menjadi isu global.
"Perolehan PROPER EMAS juga menjadi bukti jika Petrokimia Gresik berupaya menyelaraskan pembangunan bisnis dengan kelestarian lingkungan hidup, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, tahun ini adalah tahun kedua kami memperoleh PROPER EMAS," tandas Dwi Satriyo.
Ia menambahkan, sesuai arahan Wapres dalam awarding, PROPER mendorong setiap aktivitas bisnis tidak sekadar pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup, tapi menjadi platform bagi praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau. Kriteria penilaian PROPER tiap tahun kian kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma’ruf Amin kepada Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo disaksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya di Jakarta, baru-baru ini.
Menteri LHK dalam laporannya menyampaikan bahwa terdapat 51 perusahaan dengan penilaian PROPER peringkat Emas, 170 perusahaan peringkat Hijau, 2.031 perusahaan peringkat Biru, 887 perusahaan peringkat Merah, 2 perusahaan peringkat Hitam, serta 59 perusahaan tidak dapat diumumkan karena sedang berproses di Ditjen Gakkum KLHK dan tidak lagi beroperasi.
Penilaian dilakukan oleh Dewan Pertimbangan PROPER yang imparsial, independen, dan beranggotakan dari unsur akademisi dan tokoh masyarakat. “Adapun variabel penilaian terus berkembang dari waktu ke waktu yang ditetapkan dan disusun secara konseptual,” ucap Menteri LHK.
Sementara usai menerima penghargaan, Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik menyadari jika lingkungan merupakan instrumen penting bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saing, apalagi saat ini Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia tengah berkompetisi menjadi leader di pasar internasional.
Untuk itu, perusahaan terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan tiap tahunnya yang saat ini telah menjadi isu global.
"Perolehan PROPER EMAS juga menjadi bukti jika Petrokimia Gresik berupaya menyelaraskan pembangunan bisnis dengan kelestarian lingkungan hidup, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, tahun ini adalah tahun kedua kami memperoleh PROPER EMAS," tandas Dwi Satriyo.
Ia menambahkan, sesuai arahan Wapres dalam awarding, PROPER mendorong setiap aktivitas bisnis tidak sekadar pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup, tapi menjadi platform bagi praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau. Kriteria penilaian PROPER tiap tahun kian kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman.
tulis komentar anda