Duta Petani Milenial, Shofyan Adi Cahyono Siap Jadi Mitra Kementan
Minggu, 12 Juli 2020 - 14:35 WIB
Apalagi sayuran organik yang dihasilkannya sudah mengantongi legalitas berupa sertifikat organik Indonesia dari INOFICE. Kata Shofyan permintaan tidak hanya dari Jawa Tengah, tapi juga dari Sumatera. Jika biasanya perbulan hanya mampu menjual 4-5 ton sayur organik, saat ini penjualannya meningkat hingga 300 persen menjadi 14 sampai 15 ton sayur per bulan.
“Budidaya sayuran organik kami sudah mendapat legalitas, sekaligus tanda daftar kelompok tani yang beranggotakan 30 petani muda,” ujarnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu menegaskan generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Ia meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.
Menanggapi hal ini, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengatakan, keberadaan kelompok petani milenial ini membuktikan bahwa anak muda juga bisa sukses di dunia pertanian. Didasari kemauan, konsistensi dan ketekunan maka hasilnya akan berkualitas.
“Budidaya sayuran organik kami sudah mendapat legalitas, sekaligus tanda daftar kelompok tani yang beranggotakan 30 petani muda,” ujarnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu menegaskan generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Ia meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.
Menanggapi hal ini, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengatakan, keberadaan kelompok petani milenial ini membuktikan bahwa anak muda juga bisa sukses di dunia pertanian. Didasari kemauan, konsistensi dan ketekunan maka hasilnya akan berkualitas.
(akr)
tulis komentar anda