Gegara Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi USD137,2 Miliar
Jum'at, 06 Januari 2023 - 11:29 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia hingga akhir Desember 2022 mencapai USD137,2 miliar meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022 sebesar USD134 miliar.
"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022, antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah," jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat (6/1/2023).
Dia mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional," kata Erwin.
"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022, antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah," jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat (6/1/2023).
Dia mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional," kata Erwin.
(nng)
tulis komentar anda