Indonesia Akan Ekspor 200.000 Ton Jagung ke 3 Negara
Selasa, 10 Januari 2023 - 20:13 WIB
JAKARTA - Pemerintah berencana mengekspor 200.000 ton jagung ke 3 negara, yakni Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Kegiatan ekspor tersebut akan dilakukan dalam tiga bulan pertama tahun ini.
"Tahun ini kita jadwalkan tiga bulan pertama 200.000 ton untuk ekspor jagung ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia," ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, di sela Peluncuran Mobil Logistik Pangan bersama Foodbank of Indonesia (FOI), di Cilandak, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Menurut dia, Bapanas sejauh ini telah bertemu dengan para Duta Besar (Dubes) tiga negara tersebut untuk membahas lebih dalam terkait proses ekspor jagung. Selain itu, Bapanas juga telah bertemu para pengusaha jagung di Malaysia.
Guna mempercepat proses ekspor, pihaknya akan membangun teknologi canggih terbaru berbentuk belalai panjang, yang berfungsi untuk memindahkan jagung tersebut dari satu kapal ke kapal lainnya. Untuk membangun teknologi tersebut membutuhkan investasi Rp 2 triliun.
"Teknologi ini berbentuk belalai. Jadi belalainya akan memindahkan jagung dari kapal ke kapal. Tidak seperti sekarang, pakai terpal, pakai jaring dan itu itu harus kita lakukan khusus jagung," kata dia.
Lihat Juga: Momen Panglima TNI dan Kapolri Kompak Tanam Bibit Jagung di Lahan Seluas 40 Hektare di Semarang
"Tahun ini kita jadwalkan tiga bulan pertama 200.000 ton untuk ekspor jagung ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia," ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, di sela Peluncuran Mobil Logistik Pangan bersama Foodbank of Indonesia (FOI), di Cilandak, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Menurut dia, Bapanas sejauh ini telah bertemu dengan para Duta Besar (Dubes) tiga negara tersebut untuk membahas lebih dalam terkait proses ekspor jagung. Selain itu, Bapanas juga telah bertemu para pengusaha jagung di Malaysia.
Guna mempercepat proses ekspor, pihaknya akan membangun teknologi canggih terbaru berbentuk belalai panjang, yang berfungsi untuk memindahkan jagung tersebut dari satu kapal ke kapal lainnya. Untuk membangun teknologi tersebut membutuhkan investasi Rp 2 triliun.
"Teknologi ini berbentuk belalai. Jadi belalainya akan memindahkan jagung dari kapal ke kapal. Tidak seperti sekarang, pakai terpal, pakai jaring dan itu itu harus kita lakukan khusus jagung," kata dia.
Lihat Juga: Momen Panglima TNI dan Kapolri Kompak Tanam Bibit Jagung di Lahan Seluas 40 Hektare di Semarang
(nng)
tulis komentar anda