Petani Tebu Ajari Pemerintah Matematika Gula agar Tak Perlu Impor

Rabu, 11 Januari 2023 - 12:41 WIB
Petani tebu meminta pemerintah untuk tak mengimpor gula. Foto/Dok
JAKARTA - Pemerintah berencana mengimpor empat komoditas pada tahun 2023, salah satu di antaranya gula . Bocoran jumlah gula yang akan diimpor mencapai 991 ribu ton.



Menanggapi rencana itu, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengatakan pemerintah tak perlu mengimpor gula lagi di tahun ini. Sebab, stok gula konsumsi masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang tahun 2023.

"Stok kita itu masih ada. Kalo kita ngomong mau impor, kita tidak bisa bicara dari berapa produksi kita saja, tetapi kita juga harus melihat stok kita awal tahun ini berapa," ujar Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen di IDX Channel, dikutip Rabu (11/1/2023).



Dia menjelaskan, kebutuhan gula konsumsi di Indonesia per tahun adalah 3 juta ton. Apabila produksi panen petani tebu 2,4 juta ton per tahun, tidak serta merta langsung mengambil kebijakan impor gula 600 ribu ton.

Menurut Soemitro, pemerintah harus melihat stok di awal tahun 2022 juga. Ia menerangkan bahwa stok gula di awal tahun 2022 tidak kurang dari 1,1 juta ton, terdiri dari 150 ribu ton gula kristal putih, dan 980 ribu ton gula kristal mentah.

Stok awal tahun 2022 itu merupakan hasil importasi gula yang dikeluarkan izinnya pada Desember 2021. Artinya, gula impor yang diajukan pada Desember 2021 masuk ke bulan Januari 2022.

"Kalau kita bicara berapa jumlah gula ditahun 2022? Pertama dari stok akhir 2021 menjadi stok awal 2022. (Jadi izin impor Desember 2021 kan jadi stok awal 2022), lalu di tambah impor 1,1 juta ton. Berarti kan totalnya ada 2,2 juta ton. Baru ditambah produksi panenan kita 2,4 juta ton. Dengan demikian totalnya jadi 4,6 juta ton," jelas Soemitro.

"Sementara gula yang kita konsumsi itu 3 juta ton per tahun. Jadi kita ini masih punya stok 1,6 juta ton gula," katanya.

Menurut Soemitro, jika pemerintah ingin mengimpor gula, pengecekan stok gula jangan hanya dilihat dari gudang PTPN saja. Namun perlu juga di cek di pedagang pasar, dan gerai-gerai supermarket di seluruh Indonesia.



"Yang dilihat jangan dari gudang PTPN saja. Yang di tempat lain apakah sudah dilihat? Seperti di pedagang, gerai-gerai supermarket. Gerai supermarket kita saja ada 60.000 gerai. Kalau 1 supermarket pegang stok 1 ton gula. Maka ada 60.000 ton gula. Itu kalau tiap gerai 1 ton. Kalau lebih? Berarti kan stoknya ada," tegasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More