Mengatasi Masalah Pengelolaan Sampah Plastik Melalui Kolaborasi Lintas Sektor
Minggu, 15 Januari 2023 - 12:45 WIB
Arif menambahkan kepedulian Danone AQUA di Indonesia terhadap lingkungan sudah berlangsung sejak lama. Danone AQUA sudah mempelopori inisiatif pengelolaan sampah plastik sejak tahun 1993 dengan program AQUA PEDULI (Pengelolaan Daur Ulang Limbah Plastik) untuk menarik kembali kemasan plastik paska konsumsi yang selanjutnya dicacah dan diekspor ke luar negeri.
Pada 2006, Danone AQUA sudah mencetuskan program AQUA Lestari sebagai payung inisiatif keberlanjutan Grup AQUA yang diwujudkan dalam program-program sosial lingkungan dari hulu ke hilir.
Tidak hanya dari Kementerian LHK, atas berbagai inisiatif keberlangsungan pelestarian lingkungan, Danone AQUA juga meraih penghargaan terbanyak pada ajang penghargaan Industri Hijau 2022 dari Kementerian Perindustrian. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kementerian kepada perusahaan yang dinilai telah berhasil menjalankan kegiatan operasionalnya secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi para produsen yang telah memberikan respons positif terhadap Perpres 18 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut Salah satunya, Danone-Aqua,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito pada Forum G20 November lalu.
Dia menilai, Danone-Aqua merupakan salah satu produsen yang aktif melakukan kolaborasi multipihak untuk mendukung terciptanya pengelolaan sampah serta mendukung praktik ekonomi sirkular dan mengurangi potensi timbulan sampah.
Dalam pengelolaan sampah kemasan plastik, Danone AQUA berambisi untuk mengambil kembali lebih banyak sampah kemasan plastik dari yang dihasilkan pada tahun 2030. Hal ini merupakan komitmen untuk berkontribusi menyelesaikan masalah sampah di Indonesia, termasuk dengan mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam mengurangi sampah plastik di laut sebanyak 70% pada tahun 2025.
Untuk mencapai tujuan tersebut banyak kegiatan lingkungan yang sudah dilakukan Danone AQUA. Di antaranya, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku) yang berlokasi di Jimbaran, Bali.
Dibangun di atas lahan seluas 5000m², pembangunan fasilitas ini merupakan kolaborasi antara Danone-AQUA dan PT Reciki Mantap Jaya (Reciki), selaku pelaksana operasional TPST, didukung Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali, dan berbagai institusi serta komunitas yang turut bergerak dalam upaya pengelolaan sampah di Bali. Dengan kapasitas pengelolaan sampah maksimum mencapai 120 ton/hari, TPST Samtaku Jimbaran ini menjadi TPST terbesar di Bali.
Sebagai bagian dari upaya untuk terus memperkuat komitmen dalam pengurangan dan pengelolaan sampah plastik, Danone AQUA juga bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dalam mendukung program Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI).
Diluncurkan sejak April 2021, hingga akhir tahun lalu, GRADASI telah berhasil mengumpulkan sekitar 90 ton sampah dengan melibatkan 100 masjid, 35 gereja, 92 sekolah dan 98 pesantren di wilayah Jawa, Gorontalo, Tapanuli, Lombok dan Labuan Bajo.
Pada 2006, Danone AQUA sudah mencetuskan program AQUA Lestari sebagai payung inisiatif keberlanjutan Grup AQUA yang diwujudkan dalam program-program sosial lingkungan dari hulu ke hilir.
Tidak hanya dari Kementerian LHK, atas berbagai inisiatif keberlangsungan pelestarian lingkungan, Danone AQUA juga meraih penghargaan terbanyak pada ajang penghargaan Industri Hijau 2022 dari Kementerian Perindustrian. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kementerian kepada perusahaan yang dinilai telah berhasil menjalankan kegiatan operasionalnya secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi para produsen yang telah memberikan respons positif terhadap Perpres 18 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut Salah satunya, Danone-Aqua,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito pada Forum G20 November lalu.
Dia menilai, Danone-Aqua merupakan salah satu produsen yang aktif melakukan kolaborasi multipihak untuk mendukung terciptanya pengelolaan sampah serta mendukung praktik ekonomi sirkular dan mengurangi potensi timbulan sampah.
Dalam pengelolaan sampah kemasan plastik, Danone AQUA berambisi untuk mengambil kembali lebih banyak sampah kemasan plastik dari yang dihasilkan pada tahun 2030. Hal ini merupakan komitmen untuk berkontribusi menyelesaikan masalah sampah di Indonesia, termasuk dengan mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam mengurangi sampah plastik di laut sebanyak 70% pada tahun 2025.
Untuk mencapai tujuan tersebut banyak kegiatan lingkungan yang sudah dilakukan Danone AQUA. Di antaranya, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku) yang berlokasi di Jimbaran, Bali.
Dibangun di atas lahan seluas 5000m², pembangunan fasilitas ini merupakan kolaborasi antara Danone-AQUA dan PT Reciki Mantap Jaya (Reciki), selaku pelaksana operasional TPST, didukung Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali, dan berbagai institusi serta komunitas yang turut bergerak dalam upaya pengelolaan sampah di Bali. Dengan kapasitas pengelolaan sampah maksimum mencapai 120 ton/hari, TPST Samtaku Jimbaran ini menjadi TPST terbesar di Bali.
Sebagai bagian dari upaya untuk terus memperkuat komitmen dalam pengurangan dan pengelolaan sampah plastik, Danone AQUA juga bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dalam mendukung program Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI).
Diluncurkan sejak April 2021, hingga akhir tahun lalu, GRADASI telah berhasil mengumpulkan sekitar 90 ton sampah dengan melibatkan 100 masjid, 35 gereja, 92 sekolah dan 98 pesantren di wilayah Jawa, Gorontalo, Tapanuli, Lombok dan Labuan Bajo.
tulis komentar anda