Dukung Ketahanan Pangan, Petani dan Penyuluh Deli Serdang Gunakan Pupuk Organik
Senin, 13 Juli 2020 - 21:24 WIB
DELI SERDANG - Untuk mendukung ketahanan pangan, para petani di Desa Tuntungan I Kecamatan Pancur Baru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, didorong untuk menggunakan pupuk organik.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pertanian sekarang harus meningkatkan produktivitas demi mendukung ketahanan pangan. “Menjaga ketahanan pangan adalah hal yang penting. Untuk itu petani dan penyuluh harus menggunakan pupuk yang tepat, pupuk yang bisa mendukung peningkatan produktivitas pangan agar ketahanan pangan terus terjaga,” katanya, Senin (13/7/2020).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan seluruh insan pertanian harus menjaga ketahanan pangan. "Oleh karena itu, petani harus turun ke lapangan, penyuluh pun harus mendampingi petani dengan turun ke lapangan. Pertanian tidak boleh berhenti, pertanian tidak boleh bersoal. Kita harus terus tanam, tanam, tanam,” katanya.
Di Desa Tuntungan I, Kecamatan Pancur Baru, Kabupaten Deli Serdang, para petani menanam dengan memanfaatkan pupuk organik yang diberikan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut.
Pupuk organik Humat Pro diberikan Kabid Sarana Prasarana Johnakim Purba kepada Poktan Tuntungan I. Hadir dalam kesempatan ini hadir Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, Babinsa, Penyuluh Pertanian di WKPP DesaTuntungan, Desando, Ketua Kelompok Tani Tuntungan I, dan Kepala Dusun IV Desa Tuntungan I.
Serah terima bantuan pupuk dilakukan sekaligus melakukan aplikasi pupuk organik ke tanaman Ubi Kayu milik Poktan Tuntungan seluas 0,2 hektare (ha). Pengaplikasian pupuk organik Humat Pro dengan perbandingan konsentrasi larutan, 1 sachet pupuk organik 100 gr dilarutkan ke dalam 20 liter air. Untuk tanaman ubi kayu pengaplikasian pupuk ini 300 ml/tanaman.
Pupuk organik Humat Pro adalah pupuk larut organik mengandung unsur NPK yang menyuburkan tanaman, nutrisi dapat diserap melalui daun, buah/umbi dan meningkatkan produksi.
Menurut Dedi Nursyamsi, pupuk organik lebih ramah terhadap lingkungan. Karena, pupuk ini tidak menggunakan bahan kimia yang berpotensi merusak tanah, kualitas tanah menjadi semakin baik, tanah menjadi subur karena mengandung organisme dan unsur hara yang tinggi. Selain itu akan sangat aman bagi kesehatan.
“Pupuk organik merupakan salah satu elemen yang menentukan keberhasilan produksi pertanian sehingga dapat menjaga ketahanan pangan di saat pandemi ini,” katanya.
Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu kegiatan Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim. CSA merupakan kegiatan utama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) atau Proyek Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Irigasi Mendesak.
Salah satu fokus kegiatannya adalah penerapan sistem pertanian cerdas iklim yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman. Juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penerapan pertanian cerdas iklim.(SD/NF)
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pertanian sekarang harus meningkatkan produktivitas demi mendukung ketahanan pangan. “Menjaga ketahanan pangan adalah hal yang penting. Untuk itu petani dan penyuluh harus menggunakan pupuk yang tepat, pupuk yang bisa mendukung peningkatan produktivitas pangan agar ketahanan pangan terus terjaga,” katanya, Senin (13/7/2020).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan seluruh insan pertanian harus menjaga ketahanan pangan. "Oleh karena itu, petani harus turun ke lapangan, penyuluh pun harus mendampingi petani dengan turun ke lapangan. Pertanian tidak boleh berhenti, pertanian tidak boleh bersoal. Kita harus terus tanam, tanam, tanam,” katanya.
Di Desa Tuntungan I, Kecamatan Pancur Baru, Kabupaten Deli Serdang, para petani menanam dengan memanfaatkan pupuk organik yang diberikan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut.
Pupuk organik Humat Pro diberikan Kabid Sarana Prasarana Johnakim Purba kepada Poktan Tuntungan I. Hadir dalam kesempatan ini hadir Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, Babinsa, Penyuluh Pertanian di WKPP DesaTuntungan, Desando, Ketua Kelompok Tani Tuntungan I, dan Kepala Dusun IV Desa Tuntungan I.
Serah terima bantuan pupuk dilakukan sekaligus melakukan aplikasi pupuk organik ke tanaman Ubi Kayu milik Poktan Tuntungan seluas 0,2 hektare (ha). Pengaplikasian pupuk organik Humat Pro dengan perbandingan konsentrasi larutan, 1 sachet pupuk organik 100 gr dilarutkan ke dalam 20 liter air. Untuk tanaman ubi kayu pengaplikasian pupuk ini 300 ml/tanaman.
Pupuk organik Humat Pro adalah pupuk larut organik mengandung unsur NPK yang menyuburkan tanaman, nutrisi dapat diserap melalui daun, buah/umbi dan meningkatkan produksi.
Menurut Dedi Nursyamsi, pupuk organik lebih ramah terhadap lingkungan. Karena, pupuk ini tidak menggunakan bahan kimia yang berpotensi merusak tanah, kualitas tanah menjadi semakin baik, tanah menjadi subur karena mengandung organisme dan unsur hara yang tinggi. Selain itu akan sangat aman bagi kesehatan.
“Pupuk organik merupakan salah satu elemen yang menentukan keberhasilan produksi pertanian sehingga dapat menjaga ketahanan pangan di saat pandemi ini,” katanya.
Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu kegiatan Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim. CSA merupakan kegiatan utama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) atau Proyek Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Irigasi Mendesak.
Salah satu fokus kegiatannya adalah penerapan sistem pertanian cerdas iklim yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman. Juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penerapan pertanian cerdas iklim.(SD/NF)
(alf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda