Kredit Perbankan Diprediksi Tumbuh Pesat di 2023, Ini Pendorongnya
Selasa, 17 Januari 2023 - 15:58 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan kredit perbankan di 2023 bakal tumbuh pesat. Meski dihadang sejumlah tantangan seperti resesi global, OJK optimistis ada beberapa sektor yang berpotensi mendorong pertumbuhan kredit tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, salah satu sektor yang akan menjadi pendorong adalah sektor konsumsi sehingga perbankan ikut jadi penopang. "Ini (konsumsi) akan tinggi dan perbankan ikut menjaminnya sebagai penopang pertumbuhan kredit," kata Dian, Senin (16/1/2023).
Dia melanjutkan, komposisi produk domestik bruto (PDB) Indonesia sangat tergantung pada konsumsi. Sektor yang akan menjadi pendorong adalah kredit usaha rakyat (KUR). "Ini (KUR) menjadi penting dan juga UMKM, karena target presiden porsinya mencapai angka 30% pada 2024," ungkap Dian.
Kinerja kredit konsumsi terbilang moncer dan kontribusinya signifikan. Hingga November 2022, kredit konsumsi tumbuh 9% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1.812 triliun. Kredit UMKM juga moncer, tumbuh 18,2% yoy per November 2022 menjadi Rp1.248,4 triliun.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar optimistis penyaluran kredit perbankan masih tumbuh pesat tahun ini. Mahendra menilai bahwa kredit perbankan pada 2023 dapat tumbuh 1,5 kali dari pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB.
Menurut Mahendra, proyeksi tersebut menggunakan pola yang biasanya digunakan untuk menghitung pertumbuhan fungsi intermediasi. “Tentu dinamikanya akan kami cermati. Sejalan dengan itu, pertumbuhan DPK akan tetap berjalan," tuturnya.
Perbankan pun optimistis penyaluran kredit masih tetap moncer tahun ini. BCA misalnya, proyeksi pertumbuhan kredit mencapai 12%.
"Kami cukup optimistis tahun ini pertumbuhan kredit bisa mencapai sekitar 12% dengan DPK yang cukup tinggi," ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, salah satu sektor yang akan menjadi pendorong adalah sektor konsumsi sehingga perbankan ikut jadi penopang. "Ini (konsumsi) akan tinggi dan perbankan ikut menjaminnya sebagai penopang pertumbuhan kredit," kata Dian, Senin (16/1/2023).
Dia melanjutkan, komposisi produk domestik bruto (PDB) Indonesia sangat tergantung pada konsumsi. Sektor yang akan menjadi pendorong adalah kredit usaha rakyat (KUR). "Ini (KUR) menjadi penting dan juga UMKM, karena target presiden porsinya mencapai angka 30% pada 2024," ungkap Dian.
Kinerja kredit konsumsi terbilang moncer dan kontribusinya signifikan. Hingga November 2022, kredit konsumsi tumbuh 9% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1.812 triliun. Kredit UMKM juga moncer, tumbuh 18,2% yoy per November 2022 menjadi Rp1.248,4 triliun.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar optimistis penyaluran kredit perbankan masih tumbuh pesat tahun ini. Mahendra menilai bahwa kredit perbankan pada 2023 dapat tumbuh 1,5 kali dari pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB.
Menurut Mahendra, proyeksi tersebut menggunakan pola yang biasanya digunakan untuk menghitung pertumbuhan fungsi intermediasi. “Tentu dinamikanya akan kami cermati. Sejalan dengan itu, pertumbuhan DPK akan tetap berjalan," tuturnya.
Baca Juga
Perbankan pun optimistis penyaluran kredit masih tetap moncer tahun ini. BCA misalnya, proyeksi pertumbuhan kredit mencapai 12%.
"Kami cukup optimistis tahun ini pertumbuhan kredit bisa mencapai sekitar 12% dengan DPK yang cukup tinggi," ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja.
tulis komentar anda