Terungkap! Ini Alasan Petani Lebih Pilih Tengkulak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengungkap bahwa petani lebih memilih menjual hasil panennya kepada tengkulak dibanding memilih sistem resi gudang (RSG) yang dikembangkan oleh Kementerian Perdagangan. Padahal RSG memiliki banyak manfaat.
"RSG membantu menjual hasil tani dengan harga lebih tinggi. Lalu, resi yang merupakan tanda terima hasil panen bisa dijadikan agunan untuk mendapatkan pinjaman," tulis CIPS di akun Twitternya, dikutip Sabtu (21/1/2023).
Menurut CIPS, meski punya banyak manfaat, RSG tak begitu dilirik petani. Ada empat penyebab utama yang membuat petani enggan menjual panennya ke RSG.
Pertama, biaya ke gudang dianggap mahal karena lokasinya tidak banyak. Kedua, persyaratan mutu dan berat sulit dipenuhi petani kecil yang hasilnya tergantung cuaca.
"Ketiga, fasilitas pasca-panen seperti alat pengering belum memadai," tambah CIPS.
Penyebab terakhir, sumber daya gudang yang terbatas seperti pengelola yang kurang memiliki keterampilan kewirausahawan, manajerial atau belum aktif mengajak petani dan lembaga keuangan untuk berpartisipasi.
Karena beberapa faktor itu, petani enggan mendatangi SRG. Selain itu juga karena tengkulak dianggap petani memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya, dampat menjemput langsung hasil panen, memberikan modal, lebih cepat mendapatkan hasil penjualan.
"Dan, harga jual bisa bersaing dengan pemerintah, bahkan lebih tinggi," tulis CIPS.
"RSG membantu menjual hasil tani dengan harga lebih tinggi. Lalu, resi yang merupakan tanda terima hasil panen bisa dijadikan agunan untuk mendapatkan pinjaman," tulis CIPS di akun Twitternya, dikutip Sabtu (21/1/2023).
Menurut CIPS, meski punya banyak manfaat, RSG tak begitu dilirik petani. Ada empat penyebab utama yang membuat petani enggan menjual panennya ke RSG.
Pertama, biaya ke gudang dianggap mahal karena lokasinya tidak banyak. Kedua, persyaratan mutu dan berat sulit dipenuhi petani kecil yang hasilnya tergantung cuaca.
"Ketiga, fasilitas pasca-panen seperti alat pengering belum memadai," tambah CIPS.
Penyebab terakhir, sumber daya gudang yang terbatas seperti pengelola yang kurang memiliki keterampilan kewirausahawan, manajerial atau belum aktif mengajak petani dan lembaga keuangan untuk berpartisipasi.
Karena beberapa faktor itu, petani enggan mendatangi SRG. Selain itu juga karena tengkulak dianggap petani memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya, dampat menjemput langsung hasil panen, memberikan modal, lebih cepat mendapatkan hasil penjualan.
"Dan, harga jual bisa bersaing dengan pemerintah, bahkan lebih tinggi," tulis CIPS.
(uka)